TRIBUNNEWS.COM - Keluarga Glazer dilaporkan telah memilih penawar yang tepat untuk Manchester United.
Seperti yang diketahui Sir Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim bin Hamad al-Thani merupakan dua kandidat utama penawar Manchester United.
Namun, dikutip dari The Sun, kali ini Sheikh Jassim harus gigit jari sebab Keluarga Glazer lebih menyukai tawaran yang diajukan oleh Sir Jim Ratcliffe.
Setelah lebih dari enam bulan proses penjualan Manchester United berlangsung, tampaknya kini perjalanan itu mulai menemukan titik terang.
Keluarga Glazer diharapkan akan mengkonfirmasi keputusannya dalam beberapa hari mendatang.
The Sun kemudian menjelaskan alasan mengapa pemilik asal Amerika Serikat (AS) itu lebih menyukai tawaran dari Ratcliffe.
Diketahui, jika INEOS Group mengambil alih Setan Merah, maka Joel dan Avram Glazer tetap berada di klub.
Namun diperkirakan petinggi lain di MU seperti kepala eksekutif, Richard Arnold, akan hengkang jika Ratcliffe berhasil mengakuisisi klub.
Baca juga: Revolusi Kiper Manchester United Berlanjut, Erik Ten Hag Bidik Nama Kejutan Gantikan David De Gea
Kabar Buruk bagi Suporter
Sayangnya, jika Joel dan Avram Glazer tetap berada di klub, para suporter tak akan senang.
Bagaimanapun, banyak dari suporter MU yang tak menyukai sang pemilik klub karena mereka hanya memikirkan keuntungan saja.
Manchester United dibebani utang dan Keluarga Glazer enggan untuk berinvestasi memperbaiki Old Trafford.
Alhasil, jika Ratcliffe mempertahankan dua orang itu, suporter bisa jadi bukan hanya tak akan senang, tetapi juga marah.
Skenario bertahannya kedua orang itu di klub pernah membuat legenda MU, Gary Neville, was-was.
Pada Maret lalu, Gary Neville menuturkan bahwa gagal terjualnya Setan Merah adalah ketakutan terbesar suporter.
"Ketakutan terbesar penggemar Manchester United saat ini adalah bahwa keluarga Glazer menggunakan proses ini untuk bertahan atau membawa masuk semacam investasi minoritas," tutur Neville dikutip dari Mirror.
"Mereka tidak berkomunikasi dengan penggemar United selama 20 tahun, jadi mereka tidak akan melakukannya saat menjual klub."
"Jadi, ada unsur yang tidak diketahui," terangnya.
Selanjutnya, pria berusia 48 tahun itu mendeskripsikan bahwa tetap tinggalnya pemilik asal Amerika Serikat (AS) tersebut di klub merupakan sebuah mimpi buruk.
Ia pun merasa prihatin jika hal itu benar-benar terjadi.
"Saya prihatin dengan rumor bahwa beberapa keluarga Glazer tidak ingin menjualnya," ungkapnya.
"Salah satu rumor yang kami dengar sebelum Natal adalah bahwa mereka akan bertahan, dan mencoba dan mencari 'investasi strategis', yang telah disebutkan oleh FSG [Fenway Sports Group] di Liverpool."
"Itu berarti Anda membeli sebagian saham dari keluarga tersebut, dan Anda meninggalkan Joel dan Avi Glazer."
"Namun Joel dan Avi akan tetap memiliki kendali atas klub. Itu adalah skenario mimpi buruk," jelas pria asal Inggris itu.
(Tribunnews.com/Deni)