TRIBUNNEWS.COM - Presiden Federasi Sepak Bola (FA-Thailand), Somyot Pumpanmuang buka suara terkait nasib pelatih Issara Sritaro.
Thailand gagal mendulang medali emas setelah kalah dari Timnas U22 Indonesia di partai final SEA Games 2023.
Insiden bentrokan dan pendorongan terhadap official Indonesia juga sedikt mencoreng nama baik FA Thailand.
Namun Somyot Pumpanmuang tampaknya tetap memepertahankan karier pelatih berumur 52 tahun tersebut.
Baca juga: Thailand Berbenah setelah Kalah dari Indonesia: Manajer Mundur, Pemain Pensiun & Pelatih Bertahan
Dilansir melalui Thanh Nien, Somyot Pumpanmuang sempat menyesalkan insiden memalukan tersebut.
"Kami meminta maaf kepada penggemar sepak bola atas insiden ini," ujar Somyot Pumpanmuang, Kamis (18/5/2023).
Somyot juga menghimbau kepada pemain muda Thailand agar lebih santun dalam bertindak.
"Saya memerintahkan seluruh tim untuk mengendalikan emosi," tegas Somyot.
"Memang itu hal-hal yang tidak boleh terjadi dalam pertandingan sepak bola," tambah ketua FA Thailand itu.
Baca juga: Alasan Bagas Kaffa Tetap Lanjutkan Laga Timnas Indonesia U22 Vs Thailand meski Bibir Sobek 4 Jahitan
Namun atas kekacauan final SEA Games 2023 kemarin, Somyot Pumpanmuang tetap mempercayai pelatih Thailand.
Issara Sritaro akan menukangi Tim Gajah Perang muda untuk beberapa agenda kedepan.
"Masa depan Issara Sritaro sebagai pelatih U22, kami akan terus mendukungnya seperti sebelumnya."
Baca juga: Banyak Pelanggaran Lalu Lintas saat Arak-arakan Timnas U22: Tak Pakai Helm hingga Bonceng Tiga
Perjalanan Thailand
Karier Issara Sritaro bermula saat menjadi asisten pelatih Thailand U22 tahun 2016 silam.
Issara mendamping Worrawoot Srimaka yang menjadi pelatih utama.
Atas capaiannya tersebut Tim Gajah Perang berhasil memenangan SEA Games 2018.
Mengalahkan Malaysia dengan skor 0-1, Tim Gajah Perang berhasil mendulang medali emas.
Momen tersebut merupakan terakhir kalinya Thailand mengalungkan medali emas.
Pada tiga gelaran SEA Games beruntun (2019,2022 dan 2023), Thailand paling baik menjadi runner-up.
Sedangkan untuk prestasi paling buruk saat SEA Games 2019 Filipina.
Kala itu Tim Gajah Perang yang tergabung dengan Timnas U22 Indonesia dan Vietnam gagal lolos fase grup.
Akhirnya medali emas berhasil disabet Vietnam setelah membantai 3-0 Timnas U22 Indonesia.
Sedangkan saat SEA Games 2022, giliran Thailand yang dikalahkan 0-1 Vietnam pada babak final.
Akhirnya momen tersebut kembali berulang saat SEA Games 2023.
Melalui pertandingan dramatis extra time, Timnas U22 Indonesia menang 5-2 atas Thailand.
Tentunya ini harus menjadi perhatian khusus FA Thailand.
Walaupun SEA Games bukan agenda resmi FIFA namun cukup bergengsi strata usia muda.
Walaupun menjuarai AFF senior selama dua gelaran beruntun (2020,2022), ternyata pada level junior Thailand kalah dominan.
Selain SEA Games bisa diambil contoh melalui Piala AFF U23.
Tim Gajah Perang terakhir kali juara saat gelaran pertama tahun 2005 silam.
Sedangkan Timnas U22 Indonesia dan Vietnam merajai pada dua gelaran terakhir.
Garuda Muda yang kala itu dinakodai Indra Sjafri memperoleh hasil maksimal pada AFF 2019.
Sedangkan Vietnam berhasil menjuarai pada gelaran terakhir AFF 2022.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)