TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir memberikan tanggapan terkait insiden pelemparan medali pemain Thailand, Jonathan Khemdee.
Bek keturunan Denmark tersebut adalah satu di antara pemain yang menerima kartu merah saat melawan Timnas U22 Indonesia di final SEA Games 2023.
Kini Jonathan Khemdee sedang menjadi sorotan karena tingkah di dalam maupun luar lapangan.
Adalah saat melempar maskot dan medali perak SEA Games 2023 ke arah bangku penonton.
Baca juga: Profil Siman Sudartawa: Atlet Renang yang Kritik Pawai Timnas U22 Indonesia, Exco PSSI Beri Jawaban
Dilansir melalui Bola Sport, Erick Thohir merasa kurang setuju dengan niat yang dilakukan Jonathan Khemdee.
Jika Erick Thohir sebagai pelatih tidak akan memasangnya di dalam formasi permainan.
"Kalau saya, pemain ini gak akan saya pakai lagi," ujar Erick Thohir, Jumat (19/5/2023).
"Sejago-jagonya pemain tetapi kalau mentalnya tidak bagus gak usah, ini permainan tim."
"Kita di olahraga apalagi anak-anak muda ini kan kita membentuk karakter," tegas Erick Thohir.
"Kita ingin dengan olahraga ini karakter bangsa kita terbentuk apalagi kita sekarang mayoritas 55 persen anak muda."
"Jadi kita harus punya pembangunan mental bagus ke depan," tegasnya.
Sebenarnya Jonathan Khemdee telah memberikan klarifikasi melalui akun sosial medianya.
Jonathan Khemdee bukan bermaksud tidak menghargai SEA Games 2023.
"Saya memberikan medali perak dan boneka kepada fans," ujar Jonathan Khemdee dilansir melalui instagram pribadinya.
"Saya tidak bermaksud untuk tidak menghormati pertandingan dan medali yang saya terima."
Laga final SEA Games 2023 yang berakhir dengan skor 5-2 menimbulkan beberapa insiden.
Saat jalannya extra time sempat terjadi bentrokan antara official Timnas U22 Indonesia vs Thailand.
Bentrokan yang dipicu gol ketiga Garuda Muda membuahkan total lima kartu merah.
Kronologi Kerusuhan
Wasit memberikan perpanjangan waktu 7 menit di babak kedua. Saat itu Timnas U22 Indonesia masih memimpin 2-1 atas Thailand.
Namun menjelang detik terakhir Timnas U22 Indonesia melakukan pelanggaran.
Wasit yang meniup peluit pelanggaran, disalahkan tafsirkan oleh pemain Timnas U22 Indonesia dan official.
Bahkan pelatih Indra Sjafri telah memasuki lapangan dengan berselebrasi.
Ternyata peluit tersebut ditujukan untuk pelanggaran dan kesempatan Thailand melakukan tendangan bebas.
Akhirnya bola yang diangkat menuju kotak penalti mampu disambut oleh Yotsakor Burapha dan berbuah gol penyeimbang.
Baca juga: Pesan Indra Sjafri saat Insiden Ricuh Timnas U22 Indonesia vs Thailand: Ini Sepak Bola Bukan Gulat
Setelah menyamakan kedudukan 2-2 , official dan pelatih Thailand melalukan selebrasi ke arah bench Timnas U22 Indonesia.
Hal tersebut mengundang benturan ringan di area Media Officer lapangan.
Namun perselisihan dapat direlai, serta dilanjutkan secara tertib menuju extra time.
Berlanjut pada menit pertama extra time, Irfan Jauhari membuat seluruh isi stadion Olimpiade, Phnom Penh bergemuruh.
Akhirnya official Timnas U22 Indonesia melakukan selebrasi ke arah bench Thailand.
Akhirnya menciptakan kerumunan yang saling adu jotos di pinggir lapangan.
Bahkan Manajer Timnas U22 Indonesia, Sumardji sempat terjatuh karena merelai.
Asisten wasit yang di pinggir lapangan akhirnya membocorkan sosok-sosok yang melakukan adu jotos.
Akhirnya wasit asal Oman, Qasim Matar Ali Al Hatmi menghadiahkan lima kartu merah. Dua untuk Timnas U22 Indonesia dan tiga lainnya untuk Thailand.
Komang Teguh Trisnanda dan kiper Thailand, Soponwit Rakyart harus keluar dari area lapangan.
Masing-masing negara juga kehilangan official-nya yang terkena ganjar kartu merah.
Baca juga: Rekap Hasil Bola Tadi Malam: Timnas U22 Indonesia Juara, Inter Milan ke Final Liga Champions
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)