Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjaga gawang menjadi posisi vital dalam sebuah tim sepakbola.
Selain menjadi tembok pertahanan terakhir, tak jarang kiper juga menjadi motor serangan dari garis pertahanan.
Pada prosesnya, tak jarang para kiper harus menerima posisi sulit saat pemain bertahan atau rekan setim melakukan blunder yang berakhir fatal.
Dalam kondisi tersebut, tak sedikit kiper yang terlihat emosi dan meluapkan amarahnya kepada pemain yang bersangkutan.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Ernando Ari Sutaryadi.
Kiper yang baru saja membela Timnas Indonesia U-22 itu lebih memilih mendukung rekan setimnya untuk bangkit, dibanding memarahinya.
Ernando mengatakan, memarahi pemain justru akan membuat mental rekan sendiri menjadi menurun.
"Itu (marah) enggak penting sih, lebih ke judge. Kalau teman support kan butuh support, enggak butuh dimarah-marahi, itu enggak bagus untuk pemain," ujar pemain Persebaya Surabaya itu.
Pada SEA Games 2023 Kamboja lalu, Ernando pun sempat merasakan langsung hal tersebut.
Hal itu terjadi ketika Bagas Kaffa melakukan blunder yang akhirnya berujung gol bunuh diri dalam laga kontra Vietnam.
Pada kondisi tersebut, Ernando pun mengaku terus mendukung Bagas untuk bisa tampil solid.
"Jadi, kalau pun ada salah, kita harus tetap support. Walaupun itu sempat fatal kaya Bagas kemarin itu. Saya itu (bilang) ke Bagas 'ayo lah Gas, come on, ayo masih bisa fokus," kata Ernando.
"Itu dia (Bagas) sempat down. Dia (Bagas) sempat bilang 'saya pasti dihujat satu Indonesia ini'. Tenang-tenang, enggak kalah ini, aku bilang gitu," sambung Ernando sambil tertawa.
Sekadar informasi, pada SEA Games lalu, Ernando dipercaya tampil oleh Pelatih Indra Sjafri dalam lima pertandingan.
Pada kesempatan tersebut, Ernando pun sukses menghasilkan nirbobol atau cleansheet dalam 2 pertandingan, yaitu pada saat melawan Filipina dan Myanmar.