Cremonese ini adalah pembunuh raksasa yang sebelumnya mengalahkan Napoli, dan AS Roma dalam perjalanan ke semifinal.
La Viola juga mengincar trofi di ajang Liga Konferensi Europa. Skuat asuhan Vincenzo Italiano ini secara mengejutkan bisa lolos ke babak final dengan susah payah.
Sebelumnya, mereka menang agregat 6-4 atas Lech Poznan, dan 4-3 atas Basel, dengan masing-masing kalah satu leg.
Di babak final nanti, La Viola akan menantang wakil Inggris, West Ham.
Kedatangan Vincenzo Italiano harus diakui menjadi berkah bagi Fiorentina. Mantan bos Spezia ini menggantikan Gennaro Gattuso yang dipecat setelah gagal mengangkat prestasi La Viola.
Sejak kedatangannya pada musim panas 2021, Fiorentina telah memainkan sepak bola yang spektakuler. Dan sekarang, mereka tinggal dua pertandingan lagi untuk meraih gelar piala ganda.
Fiorentina bangkit dan memenangkan sembilan dari 10 pertandingan di berbagai kompetisi.
Tapi belakangan mereka seperti kehabisan tenaga. Sepuluh laga terakhir, mereka hanya bisa menang tiga kali, dengan empat kali kalah, dan tiga kali seri.
Kendati tak difavoritkan, Vincenzo Italiano optimistis timnya bisa memberikan kejutan.
Dia bermimpi menjadi pelatih pertama yang bisa mempersembahkan trofi bagi La Viola,
sejak terakhir Roberto Mancini melakukannya dengan mengalahkan Parma di Coppa Italia 2001 silam.
Kabar baik bagi La Viola, mereka bisa menurunkan lagi Giacomo Bonaventura yang absen di laga terakhir karena akumulasi kartu.
Gelandang senior ini mencetak gol semata-wayang kemenangan Fiorentina ke gawang Inter di laga terakhir.
Kini, dia mengemas lima gol, dan satu assists di Serie A, cukup produktif untuk seorang gelandang.