Mimpi mereka untuk kembali ke Liga Inggris sempat goyah karena dikalahkan Sunderland pada pertemuan pertama di Stadium of Light.
Tapi saat bermain di Kenilworth Road dengan dukungan penuh suporter, Luton Town mampu menang dengan skor 2-0 untuk melaju ke final.
Di babak final yang berlangsung di Wembley Stadium, laga melawan Coventry City berakhir dengan skor 1-1 pada waktu normal hingga tambahan waktu 2x15 menit.
Penendang keenam Coventry, Fankaty Dabo gagal menjalankan tugasnya dan berakhir untuk kemenangan Luton Town yang akan menikmati gemerlapnya Liga Inggris musim depan.
Menurut Washington Post, Luton Town merupakan klub pertama yang yang promosi ke Liga Inggris (English Premier League, kasta teratas, nama sejak 1992) setelah bermain bermain di luar Liga Sepak Bola Inggris (tiga tingkat di bawah EPL).
Kenilworth Road
Kandang Luton Town di Kenilwortf Road dengan kapasitas 10.356 kursi yang dibangun pada tahun 1905 adalah stadion terkecil di Liga Inggris, menurut Reuters.
"Kursinya adalah rangkaian warna tanpa rima atau alasan, seperti Lego yang tumpah. Ada yang begitu usang hingga warna aslinya yang menjadi misteri."
"Kotak eksekutif menyerupai rumah kaca yang jaraknya hampir satu lengan dari bangku tim," tulis Reusters.
Serta belum lama ini yang viral di media sosial, bentangan spanduk bertuliskan, "Sepak bola adalah milik para penggemar. Bukan syekh, oligarki, pejabat, dan bankir."
Stadion Kelinworth Road begitu erat dengan lingkungan perumahan yang dikunjungi dan hampir menyerupai rumah bertingkat sederhana dari sisi luar.
Menurut laporan The Athletic, Luton Town akan tetap menggunaka KenilWorth Road sebagai markas mereka.
Laporan tersebut menyebutkan pihak klub akan mengeluarkan dana hingga 10 juta pounds untuk melakukan renovasi kilat agar bisa memenuhi persyaratan Liga Inggris.
(Tribunnews.com/Sina)