TRIBUNNEWS.COM - Leicester City dipastikan tak akan bermain di Liga Inggris musim depan.
Klub berjuluk The Foxes itu dipastikan degradasi alias turun kasta setelah berada di urutan ke-18 pada klasemen akhir Liga Inggris.
Kemenangan yang diraih saat melawan West Ham pun tak mampu jua menyelamatkan nasib Leicester City.
Pasalnya, Everton yang menjadi pesaing terdekatnya juga berhasil meraih kemenangan saat laga terakhir menjamu Brighton.
Alhasil, Leicester City harus rela merakhir di urutan ke-18 dengan koleksi 34 poin.
James Maddison dan kolega itu berjarak dua poin dengan Everton yang berada di atasnya dengan raihan 36 poin.
Dengan begitu, akhir sudah cerita indah sang mantan juara Liga Inggris musim 2015/2016.
Baca juga: Daftar Tim Lolos Liga Champions Musim 2023/2024: AC Milan Lengkapi Kepingan dari Liga Italia
Jika mengenang masa lalu, Leicester City hadir bak kejutan besar di Liga Inggris.
Kala itu, tak ada satu orang pun yang mengira bahwa Leicester City berhasil meraih gelar juara Liga Inggris pada musim 2015/2016 silam.
Apalagi mereka baru promosi ke Liga Inggris pada musim 2014/2015 setelah 10 tahun absen.
Kesuksesan Leicester City kala itu merupan berkat peran dingin seorang Claudio Ranieri.
Pria yang hadir menukangi Leicester City pada musim 2015/2016 sukses menyulap klub yang berjuluk The Foxes itu juara Liga Inggris di musim perdananya.
Kala itu, Leicester berhasil mengemas 81 poin dari 38 laga.
Mereka ungggul 10 angka dari Arsenal yang berada di posisi kedua dan 11 angka dari Tottenham yang berada di urutan ketiga.
Roda Berputar
Bak kehidupan yang seperti roda berputar, rajutan kisah indah Ranieri pun hanya bertahan 2 musim saja.
Juru taktik asal Italia itu resmi meninggalkan Leicester City pada Februari 2017.
Perpisahan ini membuat Ranieri maupun Leicester City berjalan menentukan nasibnya sendiri-sendiri.
Leicester City pun gagal mempertahankan status juara Liga Inggris yang mereka dapatkan.
Bahkan hal itu juga mempuat Leicester City terseok-seok bersaing di papan tengah Liga Inggris.
Puncaknya pada musim 2022/2023 ini, Leicester City harus rela terjun ke juang degradasi kasta kedua sepak bola Inggris.
Nasib Leicester City saat ini turut disoroti Claudio Ranieri yang mengaku sedih.
Menurutnya, sepak bola dapat mewujudkan sebuah mimpi dan mimpi buruk bagi beberapa pelakunya.
"Saya merasakan kesedihan untuk para penggemar mereka yang luar biasa. Sepak bola membawa mimpi dan juga mimpi buruk," ujar Claudio Ranieri dikutip dari laman Football-Italia.
Kisah Perjalanan Leicester City
Berikut kisah singkat perjalanan indah Leicester City di Liga Inggris sebelum terdegradasi pada musim ini.
1. Musim 2014/2015 menjadi klub dengan status promosi ke Liga Inggris.
2. Musim 2015/2016, berhasil menjadi juara Liga Inggris untuk pertama kali, dengan kondisi klub dihuni pemain yang sebelumnya tidak diperhitungkan.
3. Status juara liga domestik membuatnya berhak untuk ikut berkompetisi di Liga Champions pada musim berikutnya.
4. Pada Liga Champions musim 2016/2017, secara fenomenal mampu menembus babak perempat final.
5. Pafa Oktober 2018, terjadi kecelakaan helikopter, Leicester ditinggal pemilik club, pengusaha Thailand, yang jadi penyokong utama.
6. Pada tahun 2021 Leicester mampu jadi juara Piala FA dan juara Community Shield.
7. Pada musim 2022/2023, finish pada peringkat 18, dan harus degradasi ke divisi Championship.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)