Namun kini Pochettino dihadapkan dengan dua persoalan.
Pertama, ia harus menentukan pemain yang harus disingkirkan, mengingat Chelsea juga tidak akan bermain di kompetisi Eropa musim depan.
Kemudian tugas kedua, ia harus segera menyerahkan nama-nama pemain yang ingin didatangkan.
Dengan begitu, ia mampu menciptakan skuad yang diharapkan demi meraih hasil apik di musim depan.
Apakah Pochettino mampu mengangkat prestasi Chelsea musim 2023/2024? Menarik untuk dinantikan.
Musim Terburuk Chelsea
Derita Chelsea di Liga Inggris musim ini akhirnya telah berakhir.
Klub yang berjuluk The Blues itu mengakhiri Liga Inggris musim 2022/2023 dengan jumlah poin terendahnya dalam sejarah kompetisi.
Hasil imbang melawan Newcastle di laga pamungkas, membuat Chelsea mengakhiri Liga Inggris musim ini di peringkat 12 dengan perolehan 44 poin.
Dilansir dari OptaJoe, musim ini menjadi musim pertama kalinya Chelsea gagal mencapai 50 poin sejak berpartisipasi di Liga Inggris.
Raihan poin tersebut juga yang paling sedikit sejak Chelsea degradasi ke divisi dua pada 1987/1988 yakni 42 poin.
Laga pamungkas Chelsea di musim ini, sekaligus mengakhiri era Frank Lampard sebagai manajer interim The Blues.
Lampard gagal membawa Chelsea perubahan setelah hanya meraih satu kemenangan dalam 11 pertandingan dengan delapan kali kekalahan.
"Menyenangkan rasanya (mengucap selamat tingal kepada fans), saya sangat menghargai mereka. Fans Chelsea memahami posisi sulit kami ketika saya datang ke sini," kata Lampard yang dikutip dari BBC.