News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Mauricio Pochettino Dilaporkan Resmi Melatih Chelsea Musim Depan, Tugas Berat Menanti

Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan manajer Paris Saint-Germain, Mauricio Pochettino dilaporkan telah resmi menjadi pelatih Chelsea mulai musim 2023/2024. Pelatih kepala Paris Saint-Germain Argentina Mauricio Pochettino (kiri) bereaksi di sebelah pelatih Real Madrid Italia Carlo Ancelotti.

TRIBUNNEWS.COM - Mauricio Pochettino kabarnya telah resmi melatih Chelsea mulai musim 2023/2024.

Mantan pelatih Tottenham Hotspur dan Paris Saint-Germain (PSG) itu dikabarkan setuju menjadi pelatih The Blues musim depan.

Kabar tersebut dilaporkan oleh jurnalis ternama, Fabrizio Romano melalui akun Twitternya, Minggu (28/5/2023).

Dituliskan Romano, Mauricio Pochettino telah menyetujui kesepakatan kontrak melatih Chelsea hingga tahun 2026.

Diberitahukan, pelatih asal Argentina itu juga bakal segera diumumkan secara resmi dalam beberapa hari ke depan.

Saat ini, Pochettino memang masih menganggur setelah mundur dari jabatan pelatih Paris Saint-Germain.

Diketahui, Chelsea memang tengah memburu pelatih anyar seusai memecat Graham Potter beberapa bulan lalu.

Frank Lampard yang saat ini menukangi Chelsea pun hanya bersifat sementara.

Ia mengakhiri masa baktinya di Stamford Bridge setelah laga terakhir Chelsea vs Newcastle, Minggu (28/5/2023) malam.

Dengan kabar kesepakatan Pochettino tersebut, akan membuat sang manajer berusia 51 tahun itu menjadi pelatih tetap Chelsea ketiga di era Todd Boehly.

Pada musim ini, Chelsea memang beberapa kali gonta-ganti pelatih.

Mulai dari Thomas Tuchel, Graham Potter, hingga penunjukan manajer interm, Frank Lampard.

Kini tugas berat telah menanti Pochettino.

Setelah belanja jor-joran pada dua bursa transfer pemain, Pochettino harus membangun ulang skuad Chelsea yang hancur lebur di musim ini.

Gelandang Chelsea, Enzo Fernandez bertepuk tangan pada akhir pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Chelsea vs Newcastle United di Stamford Bridge, pada 28 Mei 2023. Chelsea menyamakan kedudukan 1 - 1 melawan Newcastle United. (AFP/JUSTIN TALLIS)

Namun kini Pochettino dihadapkan dengan dua persoalan.

Pertama, ia harus menentukan pemain yang harus disingkirkan, mengingat Chelsea juga tidak akan bermain di kompetisi Eropa musim depan.

Kemudian tugas kedua, ia harus segera menyerahkan nama-nama pemain yang ingin didatangkan.

Dengan begitu, ia mampu menciptakan skuad yang diharapkan demi meraih hasil apik di musim depan.

Apakah Pochettino mampu mengangkat prestasi Chelsea musim 2023/2024? Menarik untuk dinantikan.

Musim Terburuk Chelsea

Derita Chelsea di Liga Inggris musim ini akhirnya telah berakhir.

Klub yang berjuluk The Blues itu mengakhiri Liga Inggris musim 2022/2023 dengan jumlah poin terendahnya dalam sejarah kompetisi.

Hasil imbang melawan Newcastle di laga pamungkas, membuat Chelsea mengakhiri Liga Inggris musim ini di peringkat 12 dengan perolehan 44 poin.

Dilansir dari OptaJoe, musim ini menjadi musim pertama kalinya Chelsea gagal mencapai 50 poin sejak berpartisipasi di Liga Inggris.

Raihan poin tersebut juga yang paling sedikit sejak Chelsea degradasi ke divisi dua pada 1987/1988 yakni 42 poin.

Laga pamungkas Chelsea di musim ini, sekaligus mengakhiri era Frank Lampard sebagai manajer interim The Blues.

Lampard gagal membawa Chelsea perubahan setelah hanya meraih satu kemenangan dalam 11 pertandingan dengan delapan kali kekalahan.

"Menyenangkan rasanya (mengucap selamat tingal kepada fans), saya sangat menghargai mereka. Fans Chelsea memahami posisi sulit kami ketika saya datang ke sini," kata Lampard yang dikutip dari BBC.

"Meskipun kami tidak mendapatkan hasil yang kami inginkan di musim ini, yang sudah terjadi biarlah terjadi."

"Saya tidak bernostalgia, saya punya ikatan yang kuat dengan klub ini dan saya akan kembali berkali-kali lagi," ujar Lampard.

Baca juga: Penderitaan Chelsea di Liga Inggris, Belanja Pemain Elite hingga Prestasi Sulit

Belanja Elite Prestasi Sulit

Musim ini Chelsea benar-benar menggila pada dua periode bursa transfer pemain.

Di bawah kepemimpinan Todd Boehly sebagai pemilik baru, mereka menghabiskan 550,8 juta pounds (sekitar Rp 10,1 triliun) untuk memboyong 17 pemain baru.

Enzo Fernandez menjadi pembelian termahal Chelsea dengan banderol 106,7 juta pounds.

Namun nyatanya, dana melimpah dari sang bos anyar tersebut tak mampu mendongkrak prestasi Chelsea lebih baik.

Di Liga inggris, prestasi Chelsea bisa dibilang sangat jeblok.

Dari 38 pertandingan, klub asal London itu hanya bisa meraih 11 kemanangan. Sisanya 11 kali seri dan 16 kalah.

Selain soal transfer pemain, aktivitas bongkar pasang pelatih pun juga tak mampu mendongkrak prestasi The Blues.

Mulai dari Thomas Tuchel, Graham Potter, hingga Lampard tidak sanggup menciptakan keajaiban buat armada milik Todd Boehly.

Kini agenda Chelsea tinggal menyusun kerangka tim bersama pelatih barunya untuk kompetisi musim depan.

(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini