TRIBUNNEWS.COM - Pemain keturunan berdarah Belanda-Indonesia, Pascal Struijk alami nasib pilu di laga pamungkas Liga Inggris.
Pada pekan 38, Leeds United dipastikan terdegradasi ke Championship setelah mendulang kekalahan 1-4 atas Tottenham Hospur.
Kekalahan Leeds United ini dibarengi dengan kemenangan Everton, yang makin menjerumuskan The Whites ke jurang degradasi.
Leeds kembali ke kasta kedua setelah baru tiga tahun merasakan kasta tertinggi Liga Inggris.
Di balik hasil minor musim ini, bek berdarah Indonesia, Pascal Struijk pun merasakan pilu.
Pada pertandingan terakhirnya di Liga Inggris, Pascal Struijk tak bermain penuh.
Ia hanya dipasang dari awal pertandingan hingga menit 59.
Pascal Struijk keluar digantikan Brenden Aaronson.
Baca juga: Gol Doucoure Selamatkan Everton dari Degradasi, Pertahankan Prestasi Tak Terdegradasi Sejak 1951
Penampilan Struijk memang minor saat menghadapi Harry Kane dkk.
Dikutip dari Sofa Score, rating permainan Struijk hanya mencapai 5,7 saja.
Bahkan pemain yang memiliki garis keturunan Indonesia dari kakek-neneknya tersebut sempat melakukan blunder.
Kesalahan pemain berpostur 190 cm tersebut membuat Harry Kane sukses mencetak gol di menit ke-2.
Selain tak bisa bermain maksimal menjaga gawang Joel Robles, Struijk juga mendapatkan katu kuning di menit ke-9.
Tentu bukan penampilan yang ia harapkan untuk laga terakhirnya di Liga Inggris.
Pascal Struijk kini harus kembali ke kasta kedua bersama Leeds United.
Ya, Struijk merupakan satu di antara deretan pemain yang sukses membawa Leeds United promosi ke Premier League 2020 silam.
Kala itu, Leeds United mengakhiri penantian panjang selama 16 tahun untuk kembali ke kasta tertinggi.
Namun nyatanya, Leeds United tak bisa bertahan lama di Premier League.
Baca juga: Akhir Kelam Leicester City, Dulu Juara Liga Inggris, Kini Harus Terjun ke Jurang Degradasi
Jalannya Laga
Pada awal babak pertama, The Lilywhites langsung tancap gas untuk mencetak gol.
Baru dua menit berjalan, Harry Kane langsung tampil memecah kebuntuan.
Usai menerima umpan, ia berhadapan satu lawan satu dengan kiper Leeds dan dengan mudah melepaskan tendangan yang masuk ke gawang.
Meski begitu, sepanjang 45 menit pertama sebenarnya kedua im bermain dengan seimbang.
Masing-masing tim mencatatkan 50 persen penguasaan bola, tetapi Spurs bisa lebih klinis memaksimalkan peluang.
Tuan rumah banyak melepaskan tembakan, tetapi hanya satu yang tepat sasaran sedangkan delapan upaya lain belum akurat.
Kemudian, pada awal babak kedua, Spurs kembali mencetak gol cepat.
Kali ini Pedro Porro yang mencatatkan namanya di papan skor, ia berhasil memaksimalkan umpan dari Kane dengan melepaskan tendangan yang mengarah ke pojok kiri bawah gawang Leeds United.
Situasi tersebut membuat tuan rumah makin bernafsu untuk memperkecil kedudukan.
Mereka terus menguasai bola dan memainkan skema umpan dari kaki ke kaki, tetapi belum ada upaya yang benar-benar membahayakan sampai menit ke-53.
Pasukan Sam Allardyce masih kesulitan untuk membongkar pertahanan The Lilywhites.
Hingga menit ke-66, mereka hanya mampu melepaskan satu tembakan yang mengarah ke gawang lawan.
Namun, satu menit berselang, akhirnya gol tercipta bagi tim tamu. Sepakan Jack Harrison yang mengarah ke pojok kiri bawah tak dapat diantisipasi oleh Fraser Forster.
Sayangnya, pada menit ke-69, Tottenham Hotspur kembali mencetak gol. Kane kembali yang jadi aktor utama setelah menerima umpan dari Porro.
Sampai peluit akhir pertandingan dibunyikan oleh wasit, skor tak berubah. Spurs menang dengan skor 1-3 atas Leeds.
Susunan Pemain
Leeds United (5-4-1)
Robles; Ayling, Nissen, Wober, Cooper, Struijk; McKennie, Forshaw, Koch, Harrison; Rodrigo.
Tottenham Hotspur (4-4-2)
Forster; Davies, Lenglet, Sanchez, Emerson; Son, Skipp, Bissouma, Porro; Kane, Kulusevski.
(Tribunnews.com/Siti N/ Deni)