Bek Persija Tolak Aturan Baru Pemain Asing Liga 1 Berkuota 5+1, Bakal Gusur Pemain Lokal dan Talenta Muda
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemain bertahan Persija Jakarta, Hansamu Yama Pranata, menyatakan ketidaksetujuannya pada regulasi pemain asing di Liga 1 2023/24.
Sepeti diketahui, Liga 1 2023/24 akan menggunakan kuota 5 pemain asing ditambah dengan 1 pemain ASEAN atau yang dikenal dengan regulasi (5+1).
Artinya, klub-klub Liga 1 musim depan bisa memiliki hingga enam pemain asing.
Baca juga: Tanda-Tanda Akhir Era Shin Tae-yong, Ketum PSSI Pindahkan Arah Sepak Bola dari Korea ke Jepang
Baca juga: Ryo Matsumura Resmi Gunakan Nomor 7 di Persija: Bidik Target Juara Liga 1 Bersama Macan Kemayoran
Meski begitu, hanya lima pemain asing yang diizinkan untuk masuk ke daftar susunan pemain dalam satu laga. Artinya, satu pemain asing tidak bisa masuk skuad tim di tiap pertandingan.
Soal aturan itu, Hansamu Yama mengaku dirinya tidak setuju pada regulasi tersebut karena bisa menggerus menit bermain para pemain lokal, khususnya para pemain muda.
"Kurang setuju. Karena pemain lokal kan banyak, pemain muda juga butuh jam terbang," ujar Hansamu Yama, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
"Terus misalkan kami kedatangan pemain 5+1 itu jarang mendapatkan kesempatan bermain pemain muda," imbuhnya.
Kendati demikian, Hansamu Yama mengatakan bahwa di Persija Jakarta, Pelatih Thomas Doll tentu memiliki pandangan pribadi.
Pemain berusia 28 tahun itu mengungkapkan Thomas Doll selalu memiliki komposisi pemain tersendiri tanpa melihat pemain asing maupun lokal.
"Kalau Thomas Doll iya (tidak perduli asing atau lokal. Makanya kami Persija ini mau pakai format itu atau tidak tergantung pelatih," ungkap Hansamu.
Demi tetap menjamin jam terbang pemain lokal, Hansamu berharap ada kompetisi lain selain Liga 1.
Sementara itu, Indonesia sempat memiliki kompetisi lain yaitu Piala Indonesia yang terakhir berlangsung 2018/19.
Saat ini, ajang itu sedang vakum akibat pandemi Covid-19 yang melanda.
"Harusnya gitu sih (ada kompetisi lain). Mungkin mereka yang membuat format itu harusnya nambah kompetisi," kata dia.