Dirtek Anyar PSSI dari Jepang atau Jerman Tetap Jadi Kabar Buruk Buat Shin Tae-yong
TRIBUNNEWS.COM - Niat PSSI untuk mencari direktur teknik baru akan berdampak pada keberadaan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Terlebih, Shin Tae-yong berada di bulan-bulan terakhir kontraknya di Skuad Garuda.
Diprediksi, Shin Tae-yong tetap bakal tersisih dari timnas Indonesia, terlepas dari direktur teknik anyar berasal dari Jepang atau Jerman.
Baca juga: Tanda-Tanda Akhir Era Shin Tae-yong, Ketum PSSI Pindahkan Arah Sepak Bola dari Korea ke Jepang
Baca juga: Skenario Timnas Indonesia Repotkan Argentina, Lemparan Arhan Bikin Emiliano Martinez Kelabakan?
BolaNas menyebut, PSSI saat ini tengah mencari direktur teknik anyar untuk menggantikan Indra Sjafri yang difokuskan ke timnas U-22 Indonesia.
Setelah membantah bakal menunjuk dirtek asal Jepang, ketum PSSI Erick Thohir kini mengincar sosok jenius dari Jerman.
Andai menunjuk dirtek asal Jepang, Shin Tae-yong akan menghadapi rivalitas lokal justru saat bekerja di negeri jauh.
Jepang dan Korea Selatan memiliki sejarah perseteruan sejak zaman kuno, dan sosok yang diapungkan PSSI terbukti lebih "jago" dari Shin Tae-yong.
Baca juga: PSSI Gaet Akira Nishino Jadi Dirtek, Bakal Akur atau Berkonflik dengan Shin Tae-yong?
Akira Nishino meraih prestasi lebih bagus dibanding Shin di Piala Dunia 2018, sehingga akan menciptakan matahari kembar di internal PSSI.
Lantaran posisi dirtek berada di atas pelatih, Akira juga bakal memiliki kekuasaan lebih besar dibanding Shin.
Andai merekrut dirtek asal Jerman, Shin Tae-yong berpotensi menjumpai sosok sekeras Thomas Doll.
Thomas Doll dibesarkan oleh timnas Jerman, melewati kualifikasi pelatih di DFB, dan menjadi "musuh" Shin Tae-yong di Indonesia.
Apabila PSSI lebih memilih dirtek asal Jerman, sosok tersebut kemungkinan besar akan memiliki pemahaman sepak bola seperti Thomas Doll.
Jika sudah begitu, maka "musuh" Shin Tae-yong bukan lagi berada di klub, melainkan di internal PSSI sendiri.
Dirtek asal Jepang atau Jerman, sosok terpilih kemungkinan besar akan memimpin transisi sepak bola Indonesia pasca era Shin Tae-yong.
Pelatih Korea Selatan telah menyiratkan hanya mendapatkan perpanjangan kontrak sampai Piala Asia 2023, atau Februari tahun depan.
"Pembicaraan sudah diselesaikan," ucap Shin kepada media Korea Selatan Naver.
"Ketika saya melakukannya (tanda tangan kontrak), saya harus menyiapkan untuk kompetisi."
"(Lanjut melatih setelah Piala Asia?) Tidak, (hanya) sampai Piala Asia," tandasnya.
Merujuk pernyataan tersebut, Shin Tae-yong kemungkinan hanya akan bekerja selama setengah tahun dengan dirtek anyar.
PSSI era Erick Thohir juga barangkali memiliki keinginan menunjuk pelatih kelas atas tersendiri, mengingat Shin Tae-yong adalah "peninggalan" rezim sebelumnya.
Mengingat koneksi Erick Thohir di sepak bola elite, bukan tak mungkin PSSI bisa mendatangkan pelatih top seperti Joachim Low.
(Najmul Ula/BolaNas)