Jika Roma kalah di laga terakhir kontra Spezia, dan Juventus menaklukkan Udinese, maka skuat Mourinho harus puas berkiprah di Liga Konferensi Europa.
Satu-satunya jalan bypass Roma untuk ke Liga Champions musim depan adalah dengan memenangkan final Liga Europa. Tapi mengalahkan Sevilla bukanlah perkara mudah.
Sevilla tak bisa dipungkiri adalah penguasa Liga Europa. Tim berjuluk Los Nervionenses ini telah enam kali juara, paling banyak dari tim mana pun.
Terakhir kali mereka juara adalah musim 2019/20. Musim lalu, langkah Sevilla terhenti di tangan West Ham United di babak 16 besar.
Kini, di era pelatih anyar, Mendilibar, mereka ingin menancapkan kembali bendera kejayaan. Dan Sevilla punya modal sangat meyakinkan.
Betapa tidak, untuk melangkah ke final, mereka terlebih dulu menaklukkan dua tim favorit, yakni Manchester United dengan agregat 5-2 di perempatfinal, dan Juventus 3-2 di semifinal.
Mendilibar bakal memercayakan kendali tim di lapangan kepada sang kapten, Jesus Navas. Beroperasi bari posisi bek kanan dalam formasi tim 4-2-3-1, Navas adalah jenderal lapangan sesungguhnya.
Dalam usia 37 tahun 191 hari pada final nanti, Navas akan menjadi pemain tertua yang tampil di final Liga Europa sejak terakhir David Weir melakukannya untuk Rangers pada 2008 silam.
Navas sejauh ini telah tiga kali ikut mengangkat trofi Liga Europa bersama Sevilla.
Dalam periode pertama, dia membawa Los Nervionenses juar amusim 2005-06, dan 2006-07, sebelum dirinya hengkang ke Manchester City.
Kembali ke Sevilla pada 2017, tiga musim kemudian, Navas membawa timnya kembali juara Liga Europa musim 2020/21.
Saat ini, tinggal Navas seorang alumni Sevilla 06-07 yang masih berkiprah.
Jika Los Nervionenses juara dini hari nanti, Navas akan tercatat jadi satu-satunya pemain yang bisa meraih empat trofi Liga Europa di tim yang sama. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Roma disuntik pulihnya sejumlah pemain pilar
- Dybala, Pellegrini, dan Spinazzola siap tempur
- Navas incar trofi Liga Europa keempat