Diwartakan ESPN FC, sambil menahan tangis kesedihannya, Mourinho memilih melepas medali dan melemparkannya ke tribun penonton.
Mantan pelatih Manchester United, Inter Milan dan Real Madrid ini tak bisa menutupi kekecewaannya.
Komentar akan perasaan campur-aduk dari Mourinho disampaikan selepas pertandingan dalam sesi jumpa pers.
“Kami peduli dengan seragamnya, kami peduli dengan sifat kami, kami menganggap serius, bekerja dengan kerendahan hati dan memberikan semua yang kami miliki," terangnya dikutip dari laman Football Italia.
"Masing-masing dari kita bereaksi dengan cara yang berbeda, yang satu menangis yang lain tidak, tetapi sebenarnya kita semua sangat sedih. Kami kembali mati lelah, mati dengan perasaan tidak adil,” lanjut sang pelatih.
Disinggung soal masa depannya yang terus dispekulasikan hengkang dari AS Roma, Mou memilih tak terburu nafsu.
Juru taktik yang terkenal eksentrik ini memutuskan untuk liburan lebih dulu.
“Saya akan berlibur pada hari Senin. Jika kami punya waktu untuk membicarakannya sebelum hari Senin, kami akan melakukannya. Jika tidak, saya akan pergi berlibur dan kemudian kita lihat saja," sambung The Special One.
"AS Roma dan saya harus berjuang untuk para pemain ini dan karena itu tidak mengatakan secara objektif bahwa saya akan bertahan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)