Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Star Syndrom atau sifat dari seseorang yang menganggap dirinya sebagai pusat perhatian sehingga terkesan bintang kerap menghantui para pesepakbola muda Indonesia.
Terlebih di era sekarang ini yang mana popularitas mudah didapatkan dengan masifnya sosial media.
Eks pemain Timnas Indonesia, Indriyanto Nugroho pun turut menyoroti dan mengakui bahwa hal itu memang jadi momok bagi para pesepakbola muda Indonesia.
Bahkan menurutnya para pemain muda yang tidak bisa mengontrol itu akan terbuai, kemudian justru tak fokus dengan kerja keras yang seharusnya dilakukan bagi para pesepakbola muda.
Untuk itu, ia mengingatkan agar para pesepakbola muda agar selalu ingat dengan tujuan dan mempertebal religi.
“Ya itu bagaimana kembali ke pemain sendiri, star syndrom memang itu jadi momok buat pemain tapi sebisa mungkin kita selalu ingat bahwa kamu belum apa-apa, kamu belum jadi apa-apa jadi perlu harus belajar lagi,” ujar Indriyanto kepada Tribunnews di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (1/6/2023).
“Mungkin juga harus ke religinya itu yang harus kita tanamkan juga, ya komunikasi sesama pemain, komunikasi dengan pelatih kan lebih dekat,” sambungnya.
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia U-16 itu mengatakan hadirnya legenda pesepakbola dunia seperti Roberto Carlos, Veron dan Eric Abidal membuat pesepakbola muda semakin terbuka mengenai apa itu attitude.
Selain itu kedisiplinan juga jadi hal yang benar-benar harus ditanamkan sejak muda hingga kedepan mereka mempunyai peluang menjadi pemain-pemain top.
“Jadi ya paling tidak dengan datangnya empat legend ini kan mereka juga punya motivasi, pemain legend saja bisa seperti ini, karena ya disiplin, attitudenya baik, humble juga,” ujar Indriyanto.
“Ya bagaimana coach Bima humble, coach Bima selalu suport makanya kami disiplinkan mereka, kami kasih motivasi ke mereka. Ya, semoga mereka bisa jadi nextnya legend seperti yang di sana,” pungkasnya.