TRIBUNNEWS.COM - Klub papan atas Liga Italia, AC Milan tengah diguncang prahara yang cukup mengejutkan.
Dipecatnya Paolo Maldini dan Ricky Massara dari jajaran pengurus klub membuat AC Milan kalang kabut.
Pasalnya AC Milan langsung kehilangan sosok senior dan panutan dalam diri Maldini dan Massara.
Baca juga: AC Milan Berhentikan Paolo Maldini, Pembangunan Tim Rossoneri Terancam Berantakan
Tak cuma itu, kepergian keduanya berbarengan dengan pensiunnya Zlatan Ibrahimovic dari dunia sepak bola.
Ibrahimovic yang menjadikan AC Milan sebagai tim terakhirnya otomatis tak akan lagi membela panji Rossoneri setelah pensiun.
Untuk itu, pemecatan Paolo Maldini dan Ricky Massara dianggap kurang lazim.
Di atas kertas andil Maldini dan Massara dalam membangun tim AC Milan sekarang ini terbilang besar.
Mereka berhasil mendatangkan pemain-pemain yang menjadi pilar utama tim ini.
Rafael Leao, Mike Maignan, Sandro Tonali hingga Olivier Giroud kini menjadi pilar-pilar penting pada tim AC Milan.
Memang kedatangan beberapa pemain tersebut berbanding lurus dengan biaya transfer yang dikeluarkan.
AC Milan membayar cukup mahal untuk memboyong gelandang serang muda, Charles De Ketelaere.
De Ketelaere diboyong dari Club Brugge di Liga Belgia dengan harga sekira 35 juta Euro.
Sayangnya performa sang pemain di musim pertama tak bisa dikatakan memuaskan.
Selain CDK, AC Milan juga merogoh kocek cukup dalam untuk mendatangkan bek Fikayo Tomori.
Tomori didatangkan dari Chelsea dengan mahar senilai 31 juta Euro.
Ada pula Mike Maignan dan Sandro Tonali yang datang ke San Siro dengan total mahar 30 juta Euro.
Sebelumnya, Paolo Maldini juga menjadi arsitek dalam mendatangkan Franck Kessie, Rafael Leao dan Theo Hernandez.
Ketiganya menjadi pemain dengan biaya transfer cukup lumayan.
Franck Kessie datang dari Atalanta dengan mahar senilai 32 juta Euro.
Sementara itu, Rafael Leao angkat kaki dari Lille untuk hijrah ke Rossoneri dengan biaya hampir 30 juta Euro.
Untuk Theo Hernandez, AC Milan mengeluarkan dana senilai 23 juta Euro untuk memboyongnya dari Real Madrid.
Sulit Cari Cuan
Masalahnya, aktifitas transfer AC Milan dalam mendatangkan pemain tak diimbangi dengan pemasukan yang besar.
Di era kepemimpinan Paolo Maldini, AC Milan cukup sulit untuk menjual pemain dengan harga mahal.
Bahkan beberapa pemain kunci hengkang dari San Siro secara cuma-cuma.
Gianuigi Donnarumma, Hakan Calhanoglu, Frenck Kessie dan Romagnoli hengkang secara gratis.
Padahal ada potensi cuan besar yang didapatkan AC Milan dari penjualan keempat pemain bintang itu.
Masalahnya, Maldini tak memberi lampu hijau bagi keempatnya untuk naik gaji dengan besaran cukup lumayan.
Pada akhirnya keempat pemain bintang itu memilih pergi ke klub lain yang memberi bayaran di atas AC Milan.
Tercatat pada musim 2019/2020, saat Paolo Maldini mulai aktif menjadi Direktur Olahraga, AC Milan mendapat pemasukan transfer senilai 59 juta Euro.
Namun pengeluaran mereka jauh lebih besar, yaitu senilai 124 juta Euro.
Ada minus sekira 64 juta Euro yang melanda AC Milan dari sisi penjualan pemain.
Neraca keuangan Rossoneri membaik semusim setelahnya.
Armada Stefano Pioli mencatatkan untung 20 juta Euro di bursa transfer.
Namun musim setelahnya, AC Milan kembali menelan rugi.
Baca juga: Pesan Perpisahan AC Milan kepada Zlatan Ibrahimovic, Dipajang di San Siro
Rossoneri boncos 87 juta Euro pada musim 2021/2022.
Sedangkan pada musim 2022/2023 mereka buntung 43 juta Euro.
Kesulitan Paolo Maldini dan Ricky Massara dalam menyeimbangkan neraca keuangan tim barangkali ikut menjadi sebab pemecatan mereka.
Namun penyebab pasti dari pemecatan tersebut belum disebutkan oleh pihak AC Milan secara resmi melalui pernyataan klub.
(Tribunnews.com/Guruh)