News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Pep Guardiola vs King of The Cup, Simone Inzaghi di Final Liga Champions

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inzaghi Kecil hingga sebutan King of The Cup untuk Simone Inzaghi. Si raja akan menghadapi tim besutan Pep Guardiola di final Liga Champions besok. - Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi memegang trofi pemenang saat ia merayakan dengan para penggemar setelah Inter memenangkan pertandingan sepak bola final Piala Italia (Coppa Italia) antara Juventus dan Inter pada 11 Mei 2022 di stadion Olimpiade di Roma.

TRIBUNNEWS.COM - Jadwal final Liga Champions antara Manchester City vs Inter Milan akan berlangsung di Ataturk Olympic Stadium, Minggu (11/6/2023) pukul 02.00 WIB.

Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola lebih diunggulkan dibandingkan Inter Milan arahan Simone Inzaghi bila melihat performa tim belakangan jelang kompetisi berakhir.

Namun, sepak bola berlangsung dalam 2x45 menit, plus tambahan waktu dan penalti jika hasil imbang di waktu normal tidak menutup bagi anak asuh Simone Inzaghi untuk keluar sebagai pemenang.

Nama Simone Inzaghi memang tak cukup kuat dibandingkan dengan sang kakak, Fillipo Inzaghi yang memenangkan dua gelar Liga Champions saat menjadi pemain.

Baca juga: Final Liga Champions - Prediksi Susunan Pemain Man City vs Inter Milan, Opsi Mewah Simone Inzaghi

Tapi, Simone berhasil mengantarkan Lazio juara Serie A tahun 1999/2000. Lalu UEFA Supercup pada masa yang sama.

'Inzaghi Kecil' sapaan dari sang kakak yang melekat dengan nama Superpippo juga berhasil menyumbang trofi domestik untuk Biancocelesti.

Kesuksesan sebagai pemain, Simone Inzaghi cukup impresif dalam kariernya sebagai pelatih.

Setelah hilir mudik selama tujuh tahun, Inzaghi Kecil akhirnya bisa menasbihkan dirinya dengan gelar.

Simone Inzaghi adalah 'Re di Coppe' - 'King of The Cups' bersama Lazio dan Inter Milan.

Tidak hanya di tim utama, Simone Inzaghi juga saat menukangi tim Primavera Biancocelesti.

Dua gelar Coppa Italia U19 dan Super Coppa U19 berhasil dia raih.

Sementara bersama tim senior, Simone meraih satu gelar Coppa (2018/2019) dan dua Super Coppa (2017/2018 dan 2019/2020).

Dan saat ditunjuk sebagai pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi mempersembahkan dua trofi domestik di atas pada musim pertamanya sekaligus mempertahankannya pada musim ini 2022/2023.

Kesempatan nyata saat ini, membawa Inter Milan meraih trofi Liga Champions yang berada di depan mata.

"Tentu saja saya menyukai reputasi ini," ucap Simone Inzaghi, dikutip dari Irish Examiner.

"Saya beruntung bisa bekerja dengan tim-tim penting di Inter dan Lazio, memiliki pemain-pemain penting. Dalam pertandingan yang menentukan kami selalu berhasil bermain dengan baik, menjaga kedua fase (bertahan dan menyerang) dengan cara terbaik," sambungnya.

Penyerang Inter Milan Lautaro Martinez (tengah) dan para pemain Inter merayakan dengan trofi pemenang setelah Inter memenangkan pertandingan sepak bola final Piala Italia (Coppa Italia) antara Juventus dan Inter pada 11 Mei 2022 di stadion Olimpiade di Roma. (Isabella BONOTTO / AFP)

Keberuntungan Simone Inzaghi bukanlah omongan semata, faktor di balik layar bagaimana dia mengarahkan Romelu Lukaku dkk menjadi kunci kesuksesan meraih trofi domestik hingga mampu mempertahankannya.

Menurut penulis sepak bola Eropa di BBC Radio 5 Live, James Horncastle berbicara, Simone Inzaghi adalah pelatih yang bisa mengatur momen.

"Dia adalah seseorang yang berada dalam cetakan Ancelotti. Dua mudah beradaptasi, pelatih pria yang baik dan pandai mengatur momen," ucap James.

Rekor Simone Inzaghi di partai final ternyata cukup baik.

Tiga dari tujuh gelar terakhir yang dia raih adalah kebangkitan tim setelah kebobolan lebih dulu. Dua laga Super Coppa Italia dan satu pertandingan Coppa Italia.

"Itu menceritakan bagaimana pelatih bereaksi terhadap kemunduran. Ini adalah tim Inter yang bisa bermain," jelasnya.

Oleh sebab itu, Inter Milan tak bisa dipandang sebelah mata dalam partai final Liga Champions akhir pekan nanti.

Inter Milan sudah memenangkan tiga gelar juara Liga Champions, dua kali di bawah asuhan Helenio pada 1960-an dan kemudian di bawah arahan Jose Mourinho pada tahun 2010.

Besok, mereka bakal mencetak sejarah dengan menghadapi tim terbaik yang berhasil mengalahkan peraih gelar Liga Champions terbanyak, Real Madrid.

Ditambah dengan motivasi tim yang sebelumnya pernah mencapai final tetapi gagal juara, hingga yang terbaru meraih dua trofi, Piala FA dan Liga Inggris untuk dilengkapi dengan mahkota juara Benua Biru musim ini.

Namun, Inter Milan juga sudah mengoleksi dua gelar, selain Serie A Liga Italia.

Penyerang Inter Milan asal Argentina Lautaro Martinez (Tengah) dan rekan setimnya menyapa publik pada akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Atalanta pada 27 Mei 2023 di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan. GABRIEL BOUYS / AFP (GABRIEL BOUYS / AFP)

Inter Milan yang kini diyakini Inzaghi lebih bugar dalam kondisi sebelumnya di akhir-akhir kompetisi Liga Italia dinilai layak memainkan final dengan penuh kepercayaan diri.

"City telah memenangkan dua trofi musim ini. Tapi kami juga memenangkan dua. Kami pantas berada di final," bebernya.

"Dalam dua bulan terakhir saya sudah mengganti pemain. Pemain yang bermain sebelumnya melakukan dengan baik, tetapi saya tidak bisa mengistirahatkan mereka," jelasnya.

Beberapa tahun lalu, sebuah wawancara dilakukan kepada Simone bersama sang kakak Filippo Inzaghi, menurut laporan Irish Exa Miner.

Satu hal yang dia tak bisa lakukan dibandingkan sang kakak terjadi sebagai seorang pemain yang mencetak gol di final Liga Champions.

Kini, mimpi itu bisa terwujud dalam momen yang berbeda, membantu para pemainnya untuk bisa memberikan yang terbaik di panggung terbaik Benua Biru.

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini