Musim ini, Hakim Ziyech mengalami tahun yang lebih rumit.
Sangat sedikit digunakan oleh Thomas Tuchel dan kemudian oleh Graham Potter, pemain internasional Maroko itu memiliki periode emas singkat bersama Maroko di Piala Dunia.
Sementara dia menolak untuk bermain di bawah Vahid Halilhodzic, dia memanfaatkan kedatangan Walid Reragui untuk kembali bersama Atlas Lions.
Kembali sukses karena penting dalam perjalanan heroik timnya di Piala DUnia di Qatar 2022 lalu.
Tapi setelah itu, ketika dia menonjol dengan gol melawan Kanada khususnya, kami berharap melihatnya mengemasi tasnya karena Chelsea sama sekali tidak mengandalkannya.
Sebelumnya, ada pengumuman Ziyech akan meletakkan kopernya di Paris untuk bergabung dengan PSG.
Setidaknya, itulah yang direncanakan.
Tetapi sayang, kesalahan administrasi selama jam-jam terakhir jendela transfer mencegah transfer ini.
Hal itu jadi pukulan baru buat Ziyech di musim ini untuk pemain yang bukan bagian dari rencana klubnya.
Ziyech tertarik
Hakim Ziyech kemudian menjalani paruh kedua musim yang hampir putih di klub yang sangat kurang kreativitas (23 pertandingan, 8 starter di semua kompetisi).
Pemain Maroko itu jelas memulai musim panas ini terutama karena Chelsea membutuhkan likuiditas.
Dan situasinya, saat terikat kontrak hingga 2025.
Klub Saudi siap menawarkan kontrak besar kepada pemain Maroko itu.
Ziyech tertarik dengan ide meninggalkan Eropa menuju Saudi.
Apalagi Al Nassr yang sudah memiliki Cristiano Ronaldo di timnya, siap menawarkan gaji besar kepada Ziyech.
Peluang besar untuk diraih Ziyech yang karena itu serius mempelajari proposal ini.