TRIBUNNEWS.COM- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan ada cita-cita dan harapan besar di balik berdirinya Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.
Diharapkan kata Erick, setelah berdirinya Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, masa depan para pemain sepak bola Indonesia lebih terjamin.
"Mimpi kami, semua pemain terjamin setelah gantung sepatu" kata Erick Thohir di akun Instagramnya.
"Alhamdulillah, pendirian Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia akhirnya terealisasi".
"Tugas utama yayasan nantinya akan membantu eks pemain Timnas dalam hal kesehatan dan sosial, serta membantu menyiapkan jenjang karier para pemain muda".
"Tanggung jawab ini kami harapkan dapat turut serta dijalankan oleh seluruh klub. Mimpi kami, semua pemain terjamin setelah gantung sepatu".
Erick Thohir menyatakan tidak ada celah bermain dengan dana Yayasan PSSI.
Selain sumber pendanaan formal, kata Erick Thohir, yayasan PSSI juga akan membuka donasi dari tokoh masyarakat, organisasi, dan perusahaan yang peduli dengan Timnas Indonesia.
Erick Thohir memastikan dana yayasan tidak disalahgunakan.
"Untuk itu kami menunjuk dua tokoh mantan pemimpin KPK, Taufiequrachman Ruki dan Chandra Hamzah sebagai Pembina dan Pengawas Yayasan PSSI" kata Erick Thohir saat peresmian Yayasan PSSI.
"Pembentukan Yayasan PSSI dibentuk agar pemain yang memilih profesi sebagai pesepakbola profesional, punya masa depan yang lebih terjamin".
Erick Thohir menunjuk Taufiqurrahman Ruki sebagai Pembina dan Chandra Hamzah sebagai Pengawas Yayasan PSSI.
Penujukkan Taufiqurrahman Ruki sebagai Pembina dan Chandra Hamzah sebagai Pengawas Yayasan PSSI oleh Erick Thohir itu punya tujuan jelas.
Erick berharap dengan penujukkan itu, agar tidak ada ruang untuk siapapun bermain-main dengan dana yayasan PSSI.
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indoensia (PSSI), Erick Thohir mengatakan pembentukan Yayasan PSSI memiliki tujuan mulia.
Sekaligus strategis agar para pemain yang memilih profesi sebagai pesepakbola profesional punya masa depan yang lebih terjamin.
Menurut Erick, di karier sepakbola yang singkat, para pemain muda dan pemain yang berada di puncak prestasi perlu merasa terlindungi,
baik selama dan paska bermain bola sehingga fokus dalam menekuni jalan hidup di lapangan hijau.
"Organisasi seperti PSSI yang sudah lama berdiri sudah sewajarnya merawat dan memperhatikan stakeholder yang pernah membesarkannya.
Terutama pemain yang mungkin setelah masa baktinya usai berada dalam situasi sulit.
Yayasan PSSI ini tak hanya fokus membantu para pensiunan, tapi juga berperan memberikan arah kepada pemain muda dan profesional bagaimana menyiapkan jaminan masa depan setelah tak lagi merumput," ujar Erick Thohir saat meresmikan Yayasan PSSI di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Kamis (22/6).
Ia menambahkan apa yang dilakukan PSSI dengan membentuk Yayasan tak lain untuk mengurangi beban pemerintah yang memiliki anggaran terbatas dalam memperhatikan mantan pesepakbola yang telah mengharumkan nama Indonesia, namun kurang mendapatkan atensi.
Karena itu Erick menyatakan dengan pembenahan keuangan serta perbaikan ekosistem sepakbola,
terutama yang menyangkut bisnis, diharapkan akan terkumpul dana abadi yang dikelola Yayasan PSSI untuk kepentingan bersama.
"Selain itu, kami ingin meniru apa yang dilakukan di Jepang yang memiliki program post atlet. Dengan program itu,
para pesepakbola yang akan memasuki masa pensiun sudah mengetahui akan kemana melanjutkan kariernya. Apakah akan menjadi pelatih atau pegawai negeri sipil (PNS), atau wirausaha.
Pemahaman dan informasi saat memasuki masa purna bakti, akan membuat mereka dapat bertahan hidup dan tidak menjadi beban bagi PSSI maupun pemerintah,” lanjutnya.
Untuk sumber pendanaan Yayasan, PSSI sudah membentuk PT Garuda dengan pembagian andil 95 persen milik PSSI, dan 5 persen milik Yayasan.
Perusahaan Garuda akan melakukan deviden per tiga bulan. Selain itu, Yayasan juga akan mendapatkan donatur dari tokoh masyarakat, organisasi, perusahaan yang peduli dengan keberlanjutan nasib timnas Indonesia.
"Di tahap awal ini, yayasan hanya diperuntukkan untuk para pemain tim nassional dan eks tim nasional.
Karena PSSI fokus akan membangun ekosistem yang terbaik bagi para pemain timnas. Sementara pemain liga harus ditanggung oleh pemilik klub liga," tutur Erick.
Erick tunjuk beberapa tokoh untuk menjaga kredibilitas Yayasan PSSI ini, seperti mantan Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki dan juga Chandra Hamzah.
Pengurus Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia
Pembina Yayasan:
Taufiequrachman Ruki
Ardan Adiperdana
Rudy Setia Laksmana
Pengawas Yayasan:
Chandra Hamzah
Carlo Brix Tewu
Junas Miradiarsyah
Ketua Yayasan:
Erick Thohir
Sekretaris Yayasan:
Susyanto
Bendahara Yayasan:
Ahmad Zulfikar