News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Bangun Skuad Juara, Alasan Mikel Arteta Datangkan Kai Havertz dari Rival Sekota

Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz berpose dengan trofi setelah upacara penyerahan setelah Chelsea memenangkan pertandingan sepak bola Piala Super UEFA antara Chelsea dan Villarreal di Windsor Park di Belfast pada 11 Agustus 2021. Mikel Arteta mengungkapkan asalannya mendatangkan Kai Havertz dari Chelsea meski pemain asal Jerman itu dinilai tampil flop musim lalu.

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Arsenal yaitu Mikel Arteta mengungkapkan alasan The Gunners tertarik mendatangkan Kai Havertz dari Chelsea.

Kegagalan Arsenal menjuarai Liga Inggris 2022/2023, membuat Arteta berbenah.

Alhasil beberapa rumor santer berdatangan, seperti nama Declan Rice dan Kai Havertz.

Benar saja, Kai Havertz telah resmi didatangkan dari Chelsea. Tak lama lagi, pemain berusia 24 tahun itu bakal dikenalkan ke publik.

Gelandang Dortmund asal Jerman Emre Can (kanan) bersaing dengan gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz (tengah) selama pertandingan sepak bola leg kedua babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Borrusia Dortmund di Stamford Bridge di London pada 7 Maret 2023. Glyn KIRK / IKIMAGES / AFP (Glyn KIRK / IKIMAGES / AFP)

Baca juga: Kai Havertz Dapat Posisi Baru di Arsenal, Posisi yang Berbeda yang Jarang Ditempatinya di Chelsea

Di Chelsea, Kai Havertz berhasil membawa The Blues meraih tiga trofi seperti Liga Champions, Piala Dunia Antarklub dan UEFA Supercup.

Namun terlepas dari itu kritik pedas membanjiri pemain asal Jerman itu karena tampil flop.

Meski demikian, Arsenal rela membayar sebesar 65 juta pounds atau Rp 1,2 triliun, dikutip dari pakar transfer ternama Fabrizio Romano lewat Instagram.

Mikel Arteta kemudian memberikan alasan mengapa memilih Kai Havertz meski dinilai tampil buruk bersama Chelsea.

"Ada bakat ada harga, di Arsenal kami selalu tertarik pada pemain muda yang berpengalaman," ucap Arteta dikutip dari Daily Mail.

"Sekali lagi, saya tidak berbicara tentang pemain dari klub lain, tetapi dalam kasus Kai, dia telah menunjukkan banyak hal, termasuk Liga Champions."

"Dia adalah pemain yang berbakat dan serba bisa dan dia baru berusia 24 tahun," tambah Arteta.

Arteta bertujuan untuk 'membangun tim pemenang' dan berfokus untuk keberlanjutan jangka panjang dengan pemain muda.

"Kami telah meregenerasi skuad, dengan rata-rata yang sangat muda dan untuk menghasilkan kinerja dan nilai," jelas Arteta.

Benar saja, hal tersebut dapat dilihat dari kedalaman skuad Arsenal yang dihuni oleh pemain muda seperti Bukayo Saka, Gabriel Martinelli dan William Saliba.

"Kami memiliki beberapa pemilik yang selaras dengan kami yaitu membangun tim pemenang yang berkelanjutan dari waktu ke waktu, tanpa banyak investasi."

Setelah berhasil mendapatkan Kai Havertz, Arsenal berencana untuk mendatangkan Declan Rice dari West Ham.

Diketahui, baru-baru ini tawaran tawaran Arsenal sekitar 90 juta pounds atau Rp 1,7 triliun ditolak oleh West Ham.

Tetapi tim London Utara bersiap untuk mengajukan tawaran baru, sebab Manchester City juga ikut berlomba untuk mendatangkan Declan Rice.

Namun saat ditanya tentang Rice, Arteta terlihat bungkam.

Terlepas dari itu, diincarnya Declan Rice karena lini belakang Arsenal terlihat masih kurang hingga gagal merebut trofi Liga Inggris musim lalu.

"Banyak hal yang hilang untuk melewati batas. Kami dihukum karena tiga hasil imbang yang kami alami secara beruntun [Liverpool, West Ham, dan Southampton], dan semua kemalangan yang terjadi karena dua comeback dari dua keunggulan," ucap Arteta.

"Ada tiga atau empat pemain penting yang cedera dan sejak saat itu, semuanya menjadi rumit."

"Ketika kami memiliki tim penuh, kami konsisten. Begitu masalah datang, itu tidak cukup bagi kami," pungkas Arteta.

(Tribunnews.com/Ali)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini