TRIBUNNEWS.COM - Suporter Manchester United mengamuk dalam demo GlazersOut di Old Trafford, pada Selasa (27/6/2023).
Atas kejadian tersebut, toko merchendise resmi Manchester United terpaksa ditutup.
Diketahui, aksi demo GlazersOut tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah Manchester United merilis jersey kandang resmi musim 2023/2024.
Suporter Manchester United sepertinya ingin memanfaatkan momentum peluncuran jersey tersebut untuk mengungkapkan rasa frustasi mereka kepada Keluarga Glazer.
Baca juga: Ini Daftar 11 Pemain Manchester United yang Diobral oleh Erik Ten Hag Demi Incar 2 Striker
Berdasarkan laporan Mirror, para suporter mengutarakan rasa geramnya setelah melalui tujuh bulan penuh frustrasi menunggu proses penjualan klub yang banyak drama.
Seperti diketahui, Keluarga Glazer telah mengutarakan niatan menjual Manchester United sejak bulan November tahun lalu.
Namun, hingga kini tidak pernah terjadi kesepakatan meski banyak peminat yang menawar tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut.
Atas Situasi tersebut, suporter Manchester United pun marah dan melakukan demo di Old Trafford.
Banyak dari para suporter hadir membawa spanduk bertuliskan Glazer Out dan dibentangkan di depan pintu toko merchendise klub.
Pada aksi demo tersebut, suporter Manchester United memaksa para staf untuk menutup pintu toko merchandise selagi para polisi terus mengawasi.
"Mayoritas penggemar United ingin melihat kesimpulan dari proses penjualan yang berlarut-larut ini dengan mayoritas mendukung penjualan penuh, setidaknya berdasarkan suara kami," ungkap Asosiasi Suporter Independen Manchester United (IMUSA) dikutip dari Mirror.
"Protes direncanakan pada hari Selasa untuk memperjelas pesan itu," lanjutnya.
Para suporter menuntut keluarga Glazer untuk segera mundur tak bersisa setelah kepemilikan selama 18 tahun yang penuh permusuhan.
Namun, masih ada kecemasan bahwa mereka tidak akan menjual Manchester United secara keseluruhan.
Seperti diketahui, Fans United memang sudah kerap mendemo Glazer semenjak mereka mengambil alih kepemilikan klub pada 2005.
Dan demo kali ini menandakan bahwa kesabaran mereka sudah mulai habis.
Sementara itu, proses penjualan Manchester United saat ini tengah menggantung.
Putaran final dari penawar telah resmi berakhir pada April kemarin.
Pebisnis Qatar Sheikh Jassim dan miliarder Inggris Sir Jim Ratcliffe masih belum mendapatkan jawaban dan kepastian dari Glazer terkait tawaran mereka.
Glazer juga mengevaluasi beberapa proposal investasi saham minoritas dari berbagai organisasi Amerika Serikat.
Jika hal ini berlarut-larut, bukan tidak mungkin akan mempengaruhi performa Manchester United musim depan.
Apalagi, tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut akan bermain di Liga Champions musim depan.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)