News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Utang Hampir Rp 100 Miliar, Iwan Bule: Itu Tidak Benar, Utang Itu Tidak Sampai Segitu Ya

Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule saat ditemui dalam pengecekan terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan membantah adanya kabar yang mengatakan bahwa PSSI di era kepemimpinan Erick Thohir ini ditinggalkan utang hampir Rp 100 miliar.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu pun menyangkalnya dengan tegas.

“Itu tidak benar, utang itu tidak sampai segitu ya. Jadi itu tidak benar Sampai Rp 100 Miliar,” kata Iriawan kepada wartawan di Jakarta.

Iwan Bule membenarkan bahwa di kepengurusannya, PSSI memang mempunyai utang, hanya saja jumlahnya tak sampai hampir Rp 100 miliar.

Bahkan Iwan Bule mempersilahkan menanyakan detailnya kepada Sekjen PSSI, Yunus Nusi yang di era kepemimpinan Erick Thohir ini juga masih menjabat di tugas yang sama.

“Silakan tanyakan saja ke Sekjen (Yunus Nusi) kalau tidak salah puluhan lah. Mungkin hampir Rp 30 miliar sekian,” kata Iwan Bule.

“Bisa ditanyakan ke Sekjen sekarang, Sekjennya yang sekarang kan Sekjen saya juga. Itu tahu betul. Makannya jangan sampai bicara yang tidak tahu dan tidak by data,” tegasnya.

Lebih lanjut, eks Ketua Umum PSSI itu menjelaskan utang di era kepemimpinannya merupakan sesuatu yang wajar terlebih dirinya memimpin PSSI dalam kondisi pandemi Covid-19.

Liga tak berjalan, sementara agenda Timnas Indonesia tetap bergulir dan gaji untuk para pegawai PSSI membuat pengeluaran PSSI terus dilakukan di tengah kondisi yang sulit.

“Saya pikir wajar setiap penghurus ada meninggalkan utang. Kami hidup pada zaman Covid-19, masih mending PSSI ada. Kami mencari kesana-kesini, wajar tidak ada pemasukan,” ujar Iwan.

“Liga tidak berjalan, kemudian juga timnas harus tetap main. Kami tetap harus memberikan kontribusi. Kemudian juga kepegawaian harus tetap ada, tidak ada yang dipecat, tidak ada yang di PHK,” pungkasnya.

Seperti diketahui, utang PSSI hampir Rp 100 miliar itu sebelumnya dibeberkan oleh anggota komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga.

Arya menjelaskan utang PSSI di era sebelumnya tercatat mulai dari urusan penginapan pemain Timnas, Ticketing, Wasit hingga akomodasi pemain naturalisasi.

“Kami saat ini ditagih puluhan miliar utang PSSI. Kalau (kepengurusan) kami kan tidak punya utang. Utangnya puluhan miliar. Sudah ada juga mengancam kami, mensomasi kami juga ada. Utang ini banyak banget datang, tapi uang tidak ada,” ungkap Arya.

“(Jumlahnya) puluhan miliar, kisarannya tipis-tipis lah, hampir Rp 100 miliar, tapi tidak sampai Rp 100 miliar, di bawah dikit lah, ya sekitar segitu,” ujarnya.

Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga: PSSI Mulai Bertahap Melunasi

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga mengatakan PSSI mulai bertahap melunasi utang-utang yang melilit PSSI.

Salah satu utang yang telah dibayarkan, yakni utang kepada wasit yang memimpin pertandingan mini turnamen di SUGBK pada 17-21 Februari lalu.

Arya mengatakan PSSI bakal memprioritaskan membayar utang-utang yang menyangkut kehidupan orang.

“Kemarin ada informasi kalau wasit yang di mini turnamen itu belum dibayar semua dan sekarang sudah kami bayar,” kata Arya Sinulingga, Selasa (11/7/2023).

“Arahan dari Ketum PSSI bahwa utang-utang yang menyangkut kehidupan orang harus diutamakan dibayar. Jadi sudah kami bayarkan itu dengan cepat setelah masuknya tagihan tersebut,” sambungnya.

Seperti diketahui, Arya sebelumnya membeberkan bahwa PSSI di era sebelumnya meninggalkan utang yang sangat fantastis, jumlahnya hampir mencapai Rp 100 miliar.

Utang PSSI tercatat mulai dari urusan penginapan pemain Timnas, Ticketing, Wasit hingga akomodasi pemain naturalisasi.

“Kami saat ini ditagih puluhan miliar utang PSSI. Kalau (kepengurusan) kami kan tidak punya utang. Utangnya puluhan miliar.

Sudah ada juga mengancam kami, mensomasi kami juga ada. Utang ini banyak banget datang, tapi uang tidak ada,” ungkap Arya.

“(Jumlahnya) puluhan miliar, kisarannya tipis-tipis lah, hampir Rp 100 miliar, tapi tidak sampai Rp 100 miliar, di bawah dikit lah, ya sekitar segitu,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini