TRIBUNNEWS.COM- Keputusan Jordan Henderson mengenai tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi, Al Ettifaq disebut-sebut akan menentukan marwah Liga Primer.
Al Ettifaq yang baru saja menunjuk Steven Gerrard sebagai pelatih, merayu Henderson dengan tawaran gaji sampai 700 ribu pound (Rp 13,6 miliar) sepekan.
Itu berarti hampir empat kali lipat dari gaji yang biasa diterima Henderson, sang gelandang di Liverpool, di mana dia mendapat sekitar 190 ribu pound (Rp 3,7 M) perpekan.
Henderson adalah kapten Liverpool, dan wakil kapten timnas Inggris. Dia berusia 33 tahun, dan masih dalam kondisi fisik yang luar biasa. Kemampuannya untuk memengaruhi permainan tidak diragukan lagi.
Setelah pertandingan kompetitif terakhir yang dia mainkan saat Inggris mencukur Makedonia Utara 7-0 di Old Trafford 19 Juni lalu,
pelatih Gareth Southgate membuat poin dengan memeriksa pengaruh Henderson dalam mengatur tempo tim Tiga Singa, dan prospeknya menuju Euro 2024.
Dikutip dari tulisan Dominic King di Daily Mail, seperti inilah level Henderson: dia kelas internasional, punya pengaruh besar di ruang ganti, dan memiliki banyak bahan bakar untuk bisa terus bersaing di Liga Primer.
Tapi Al-Ettifaq yakin mereka bisa membawanya dari Anfield. Mereka siap untuk menawarkan gaji yang memang tak bisa disaingi klub-klub elite di Liga Inggris.
Dua musim panas lalu, Paris St Germain dan Atletico Madrid, dan beberapa tim Eropa lainnya, pernah mengajukan tawaran untuk Hendo.
Namun, Pelatih Jurgen Klopp tidak akan mempertimbangkan kemungkinan itu dan memastikan kaptennya tetap tinggal.
Namun, banyak hal berubah dalam sepak bola, dan sekarang kita berada dalam situasi di mana Al-Ettifaq, seperti tim kaya raya di Arab Saudi lainnya, siap melakukan penawaran fantastis secara finansial.
Menurut Dominic King, ini berpotensi menjadi transfer – jika itu terjadi – yang mengubah lanskap.
Liga Pro Saudi bisa dibilang sangat jauh dari standar divisi teratas Eropa. Tapi, mereka kini begitu percaya diri akan mengambil kapten aktif Liverpool. "Ini akan jadi perubahan luar biasa," tulis King menegaskan.
Menurutnya, Henderson adalah pemain berkarakter kuat, yang bisa menjadi teladan pemain mana pun.
Dia bukan tipikal Cristiano Ronaldo, yang suka merajuk dan bersolek, serta putus asa.
Juga bukan seperti Kalidou Koulibaly, yang performanya jauh dari levelnya saat bersinar untuk Napoli dan Senegal. Kedua pemain ini telah lebih dulu bertolak ke Arab Saudi.
Henderson juga jelas berbeda dengan rekan setim lamanya di Liverpool Roberto Firmino, yang kontraknya habis dan menerima kesempatan untuk bergabung dengan Al Ahli setelah Klopp menganggapnya surplus untuk persyaratan musim semi lalu.
Kapten Liverpool ini, tak seperti pemain lain yang hengkang ke Arab Saudi, masih jadi pemain andalan. Dan dia diharapkan juga tampil sebagai starter di musim pembuka melawan Chelsea.
King kemudian menulis kesimpulan akhir,
"Mereka yang selama ini menganggap Liga Saudi-Pro sebagai rumah jompo tempat menampung para pemain veteran, atau tak terpakai, harus segera berpikir ulang jika Al Ettifaq dapat memikat pria berpengaruh seperti Henderson. Akan ada perubahan besar jika itu terjadi," tulisnya lagi menandaskan.
Selama enam bulan terakhir, klub-klub dari Liga Arab Saudi memang mengincar bintang sepak bola dari Benua Eropa. Mereka sudah berhasil menggoda nama-nama seperti Karim Benzema, N’Golo Kante, dan Marcelo Brozovic, mengikuti Cristiano Ronaldo yang sudah lebih dulu berkiprah di sana.
Saat ini, Henderson kabarnya sudah meminta pertemuan dengan Klopp untuk membahas masa depan sang pemain. Dalam 24 jam, hasil dari pertemuan diharapkan bisa keluar.
Liverpool diburu waktu karena Klopp harus mulai menyusun taktik kasar untuk musim baru. Nasib Henderson tentu memengaruhi cara pelatih asal Jerman tersebut menentukan taktiknya.
Al Ettifaq sendiri belum belanja besar-besaran seperti klub Liga Arab Saudi yang lain. Hal tersebut menjadi alarm bagi klub karena mereka terancam tertinggal dalam persaingan.
Gelar juara Liga Arab Saudi terakhir kali dibawa pulang Al Ettifaq pada 1987. Mereka jelas tidak ingin terlempar persaingan lebih awal sehingga butuh mendatangkan bintang baru. (Tribunnews/den)