TRIBUNNEWS.COM - Warna anyar dipastikan akan mewarnai lini tengah Liverpool dalam mengarungi kompetisi musim 2023/2024 mendatang.
Kedatangan Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai menjadi tanda segarnya lini tengah Liverpool musim mendatang.
Ditambah, hengkangnya beberapa nama gelandang Liverpool semakin membuat lini tengah The Reds terasa makin berbeda.
Baca juga: Alexis Mac Allister Disambut dengan Pelukan Hangat dari Bos Liverpool, Jurgen Klopp
Jurgen Klopp selaku pelatih Liverpool pun punya tantangan untuk bisa menemukan racikan sempurna.
Apalagi persaingan memperebutkan gelar juara musim depan diprediksi bakal semakin sulit.
Hal ini mengingat rival Liverpool dalam perebutan gelar juara juga makin mewah kedalaman lini tengahnya.
Sebagaimana Manchester City yang kedatangan Matteo Kovacic, setelah kehilangan Ilkay Gundogan yang pergi ke Barcelona.
Lalu, Arsenal juga mendapat tambahan amunisi lini tengah dalam diri Kai Havertz dan Declan Rice.
Mason Mount yang musim lalu menjadi andalan Chelsea di bawah asuhan Frank Lampard juga bakal memperkuat lini tengah Manchester United musim depan.
Spurs yang gagal mendapatkan tiket Eropa musim lalu juga berbenah salah satunya mendatangkan James Maddison.
Begitu pula, Chelsea yang tampil mengecewakan musim lalu tengah berjuang mendatangkan Moises Caicedo guna memperkuat lini tengahnya.
Berkaca dari fakta tersebut, Klopp benar-benar harus mengoptimalkan kualitas lini tengah timnya musim depan.
Kedatangan Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai jelas akan memberikan penting lini tengah Liverpool musim depan.
Kualitas yang dimiliki dua pemain tersebut menjadi alasan utamanya.
Contohnya Mac Allister yang musim sebelumnya menjadi pilar andalan Brighton di lini tengah.
Pemain yang mengantarkan Argentina memenangkan gelar Piala Dunia 2022 lalu itu punya atribut lengkap sebagai seorang gelandang.
Dilansir laman resmi Liverpool, Mac Allister dianggap memiliki keunggulan khusus dimana ia merupakan tipe pemain serbaguna.
Mac Allister diketahui telah bermain dalam sejumlah peran berbeda untuk klub maupun negara sepanjang kariernya sejauh ini.
Pemain berusia 24 tahun itu memiliki kedisiplinan dalam memenangkan bola yang telah ia perlihatkan bersama Brighton.
Kedisiplinan itu jelas sangat bermain dalam skema Liverpool yang diusung Jurgen Klopp.
Kualitas visi bermain, akurasi umpan dan kejeliaannya dalam membaca permainan lawan menjadi atribut yang lekat dalam diri Mac Allister.
Kualitas mewah lain yang dimiliki Mac Allister yakni soal kemampuannya dalam hal mengeksekusi tendangan bebas alias set piece.
Ketenangan dan akurasi tembakan yang dimiliki Mac Allister benar-benar membuatnya dianggap sebagai salah satu eksekutor andal bola mati di Liga Inggris.
Kualitas mumpuni juga dimiliki Szoboszlai yang didatangkan Liverpool dari RB Leizpig.
Pemain asal Hungaria itu memiliki kualitas yang hampir sepadan dengan Mac Allister sebagai seorang gelandang.
Meskipun masih berusia 22 tahun, kematangan bermain yang dimiliki Szoboszlai sudah tak diragukan lagi.
Penampilannya bersama RB Salzburg dan RB Leipzig menjadi bukti kualitas yang dimiliki Szoboszlai.
Menurut The Guardian, Szoboszlai akan menambah lebih banyak energi dan kreativitas ke lini tengah Liverpool.
Szoboszlai punya kualitas mumpuni baik dalam menyerang sekaligus bertahan.
Dalam aspek bertahan, Szoboszlai merupakan pemain yang andal dalam urusan tekel dan pressing ke tim lawan.
Kualitas fisik yang dimiliki Szoboszlai menjadi tanda bahwa ia akan menjadi petarung andal di lini tengah Liverpool.
Dua gelandang baru tersebut jelas akan membawa angin segar bagi perkembangan lini tengah Liverpool musim depan.
Apalagi nama pemain seperti Naby Keita dan Alex Oxlade-Chamberlain telah pergi dari Anfield.
Jordan Henderson dan Fabinho kini juga berpeluang pindah setelah ada tawaran menggiurkan dari klub Liga Arab Saudi.
Alhasil hengkangnya beberapa gelandang tersebut membuka ruang baru bagi lini tengah Liverpool.
Nama pemain muda seperti Stefan Bajcetic, Harvey Elliot hingga Curtis Jones otomatis punya waktu lebih untuk berkembang.
Jurgen Klopp otomatis punya tantangan untuk bisa menemukan ramuan terbaiknya dalam mengatur lini tengah The Reds.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)