TRIBUNNEWS.COM - Keinginan Paris Saint-Germain (PSG) untuk merekrut Dusan Vlahovic dari Juventus rupanya tak sepenuhnya didukung oleh suporternya.
Sebagian kelompok Ultras PSG menolak kedatangan Vlahovic ke Paris, bahkan mereka telah memberikan pesan mengerikan kepada pemain asal Serbia itu.
PSG saat ini selangkah lebih dekat untuk mengamankan Dusan Vlahovic, penyerang berusia 23 tahun itu.
Klub asal Prancis itu dikabarkan telah mencapai kesepakatan pribadi dengan pemain kelahiran Beograd itu.
Foot Mercato melaporkan bahwa Vlahovic akan menandatangani kontrak lima tahun senilai €11 juta (Rp 185 miliar) per tahun untuk bergabung dengan PSG.
Raksasa Prancis dilaporkan akan membuat penawaran besar untuk Vlahovic, dengan bonus yang bisa mendorong total bayaran hingga €90 juta (Rp 1,5 triliun).
Baca juga: PSG Temukan Penerus Kylian Mbappe, Bintang Juventus Jadi Target Utama
Di sisi Juventus, kemungkinan mereka akan menerima tawaran tersebut sehingga memiliki dana tambahan untuk memboyong pemain incarannya saat ini, Romelu Lukaku.
Vlahovic memang menjadi target utama PSG di musim panas 2023 ini. Mereka ingin merekrutnya untuk mengantisipasi kepergian Kylian Mbappe yang bisa saja terjadi saat ini.
Namun beberapa fans PSG tidak senang dengan kemungkinan transfer Vlahovic ke Paris.
Vahkan para ultras klub telah mengunggah foto diri mereka di media sosial dengan memasang spanduk ancaman dan mengirimkan pesan mengerikan kepada sang pemain.
“Datanglah ke Paris, kami akan memotong tiga jari!” bunyi pesan yang dikirimkan para Ultras PSG.
Penolakan dari Ultras PSG itu dikarenakan kejadian di masa lalu di mana Vlahovic pernah melakukan selebrasi yang bernada rasial.
Vlahovic pernah melakukan selebrasi dengan mengenakan kaos yang menunjukkan Kosovo sebagai bagian dari peta Serbia.
Dalam kaos itu, terdapat sebuah tulisan yang menyatakan, "Berbahagialah ras / jenis Serbia".
Selain itu, pemain berpostur 1,9 meter ini juga mengacungkan tiga jari yang dianggap sebagai perayaan kemenangan Serbia.
Baca juga: Update Transfer Pemain Hari Ini: Declan Rice Menuju Arsenal, Tukar Guling Vlahovic & Lukaku Batal
Selebrasi itu dikaitkan dengan konflik yang terjadi antara Albania-Kosovo dan Serbia.
Seperti diketahui, Kosovo yang merupakan bekas provinsi Yugoslavia dengan mayoritas ras Albania, mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008.
Deklarasi ini diakui oleh lebih dari 100 negara, termasuk Inggris, Jerman, Prancis, Turki dan juga oleh FIFA.
Namun, Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo dan mereka terus mengklaim kepemilikan wilayah tersebut meski tidak punya kendali resmi di sana.
Kawasan Balkan hingga kini belum bisa sepenuhnya stabil sejak pemisahan 'berdarah' Yugoslavia pada 1990-an ini.
Hal itu memicu ketegangan yang berlarut-larut sampai akhirnya juga merambah ke dalam ranah sepakbola.
Ancaman para Ultras PSG ini belum direspon oleh pihak klub.
Di situs reddit, sejumlah fans mengecam tindakan sebagian suporter itu.
Mereka menyuarakan agar fans tersebut ditangkap dan diberi sanksi larangan masuk stadion.
(Tribunnews.com/Tio)