Buntut Ricuh Antar-Suporter Persik vs Arema, Menpora: Ada Wacana Untuk Setop Liga 1 2023
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo turut menyoroti permasalahan kerusuhan suporter yang kembali terjadi pada kompetisi Liga 1 2023/2024.
Kericuhan antarsuporter baru-baru ini terjadi pada laga Persik Kediri vs Arema FC pada Sabtu pekan lalu di Stadion Brawijaya, Kediri.
Kericuhan berawal dari adanya oknum suporter Aremania yang menyusup ke Stadion Brawijaya, padahal PSSI sebelumnya melarang keras adanya suporter away atau tim tamu untuk hadir di Stadion.
Baca juga: Liga 1 Masih Ramai Kericuhan Suporter, Erick Thohir Siapkan Sanksi Pengurangan Poin Buat Klub
Baca juga: Fakta Menarik Persik Lumat Arema FC: Drama 7 Gol, Singo Edan ke Zona Degradasi
Menpora Dito pun membeberkan, buntut dari kejadian tersebut PSSI sempat ada rencana untuk menghentikan Liga.
“Ini lagi ditanggapi dan juga diatur oleh PSSI sampai ada wacana buat setop (kompetisi-red). Tapi kami lagi diskusi yang terbaik bagaimana,” kata Menpora Dito saat ditemui di Auditorium Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Menpora mengaku sangat menyayangkan insiden kericuhan antarsuporter masih saja terulang.
Ia pun mengimbau kepada seluruh suporter klub agar benar-benar dewasa dalam mendukung tim kesayangannya.
Menpora tak ingin, kejadian-kejadian seperti ini berdampak kepada berhentinya Liga sehingga para pelaku sepakbola Indonesia juga terkena imbasnya.
Baca juga: Buntut Arema FC Dilumat Persik: Joko Susilo Dipecat? Singo Edan Tak Terima Alasan Pemain Cedera
Tak hanya itu, kejadian seperti ini juga akan berpengaruh pada citra sepakbola Indonesia di kancah internasional bahkan yang paling mengerikan Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA.
“Saya harap kembali suporter ayo benar benar nonton sepakbola ini. Kita fokus ke substansinya sepakbola. Kita tahu banyak sekali variabel di suporter ini dan saya harap para suporter bisa menjaga sesama suporter baik itu dari satu tim atau tim lain,” ujar Menpora Dito.
“Mari kita jaga bersama sepakbola kita karena kasihan kalau sampai berhenti, tim-tim yang sudah berlatih bahkan tidak sedikit mengeluarkan dana,” lanjut Dito.
“Kita tahu persiapan menjadi home and away-nya itu sangat mahal. Jadi saya sangat ingin mengajak para suporter ayo kita jaga bersama. Karena yang seperti saya bilang kesuksesan itu tidak bisa dari satu pihak tapi ini adalah kerja sama dan kebersamaan seluruh pihak maka kita jaga bersama-sama,” pungkasnya.