Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Guna membenahi masalah pembinaan usia muda, Anggota komite eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga mengatakan PSSI kedepan bakal fokus dari pembinaan usia muda hingga ke daerah-daerah.
Tak hanya itu, pembinaan usia muda juga sudah harus dilakukan sejak U-19.
Hal ini menurutnya harus dilakukan lantaran PSSI mempunyai cita-cita Indonesia bisa tampil pada Piala Dunia 2038 mendatang.
“Bayangkan, begitu lah kondisi yang ada sekarang. Jadi mau tidak mau, memang kita harus bangun pondasi-pondasi dari bawah ini,” ujar Arya.
“Dan saya rasa dengan turnamen-turnamen yang kita bangun, ataupun liga yang mau kita bangun untuk pemain muda itu sudah terstruktur ya. Di mana teman-teman Liga 1 diwajibkan punya usia-usia muda, itu sudah jadi standar yang akan kita bangun. Itu yang lagi-lagi kita bangun,”
“Jadi ya, kami sekarang punya tanggung jawab, apalagi kami punya target ya. Makanya kita mulai dari U-9 nantinya. Untuk sampai bisa kita ke Piala Dunia 2038. Nah, karena tujuan kesana mau tidak mau dari bawah, makanya ini yang kita lakukan sekarang,” pungkasnya.
Pembinaan Pemain Muda Di Indonesia Belum Optimal
Seperti diketahui Arya Sinulingga turut hadir dalam acara diskusi sepakbola yang diadakan Aice-PSSI Pers di Pancoran Soccer Field, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Dalam diskusi yang membahas mengenai pembinaan pemain muda itu, Arya Sinulingga mengakui bahwa pembinaan pemain muda di Indonesia masih belum optimal.
Hal itu dirasakan saat Bima Sakti mencari atau seleksi pemain Timnas Indonesia U-17 di berbagai wilayah di Indonesia.
“Terus terang ya, ketika seleksi U-17 yang kita lakukan di berapa kota, itu menunjukkan bahwa memang kita tidak punya pembinaan. Kalau kita punya pembinaan, kayaknya tidak perlu sampai kita buka pendaftaran pemain untuk seleksi U-17,” kata Arya Sinulingga.
“Itu menunjukkan memang kita tidak punya. Sadar, Sadar betul kita, makanya kita buka sampai Bang Bima Sakti itu buka seleksi di berbagai wilayah. Itu menunjukkan bahwa kita belum tersistematis untuk membangun yang namanya pembinaan,” sambungnya.