Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Wonderkids Thailand, Suphanat Mueanta masuk dalam rumor bursa transfer pemain kasta tertinggi Liga Belgia, OH Leuven.
Jika benar terealisasi, maka nasibnya lebih mujur dari Marselino Ferdinan yang bermain di kasta kedua Liga Belgia, bersama KMSK Deinze.
Suphanat Mueanta akan main di kasta tertinggi termasuk melawan Sandy Walsh bersama KV Mechelen.
Baca juga: Alasan Komang Teguh Dipanggil Timnas Indonesia di Piala AFF U23 2023, Meski Sedang Disanksi AFC
Rumor transfer Suphanat Mueanta dibocorkan oleh media Thailand, Thairath pada Rabu, 9/8/2023.
Suphanat Mueanta dikabarkan masuk dalam opsi pinjaman OH Leuven selama satu musim.
Wajar saja Suphanat Mueanta diminati oleh klub yang memiliki level lebih tinggi dari Marselino Ferdinan.
Pasalnya Suphanat Mueanta sedang melakukan training ke klub kasta kedua Liga Inggris, Leicester City.
Hal ini terjadi karena koneksi pemilik Leicester City dengan Federasi Thailand.
Perlu diketahui, Leicester City dikuasai oleh pengusaha Thailand, Aiyawatt Srivaddhanaprabha.
Lantas setelah pulang dari Leicester City, Suphanat Mueanta bakal diboyong menuju Belgia.
Bagi Suphanat Mueanta ini merupakan peluang emas berkariernya.
Suphanat Mueanta masih tercatat sebagai pemain Buriram United hingga Juni 2026 kedepan.
Pemain berusia 21 tahun tersebut merupakan proyeksi pemain Thailand di masa depan.
Kesempatan bagi Suphanat Mueanta untuk mengembangkan permainan bersama OH Leuven.
Jika Suphanat Mueanta done deal denga OH Laeuven berarti terdapat lima pemain ASEAN yang merumput di Liga Belgia.
Selain Sandy Walsh (KV Mechelen) dan Marselino Ferdinan (KMSK Deinze) terdapat juga Ilham Fandi dari Singapura dan Luqman Hakim dari Malaysia.
Untuk Ilham Fandi membela klub serupa Marselino Ferdinan di KMSK Deinze.
Sedangkan Luqman Hakim tercatat sebagai pemain KV Kortrijk (kasta pertama Belgia), meski sekarang menjadi pemain pinjaman di UMF Njardvik.
Bersama klubnya saat ini, Luqman Hakim mampu mencatatkan delapan penampilan dan satu gol di kasta kedua Liga Irlandia.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)