Sementara para suporter Bianconeri tak menyukai kedatangannya, begitu pula Inter Milan yang merasa dikhianati olehnya.
Setelah Lautaro Martinez dan Simone Inzaghi menunjukkan kekecewaannya, kini giliran Javier Zanetti yang tak suka dengan tindakan Lukaku.
Wakil Presiden Inter Milan itu sebenarnya mengharapkan tindakan yang lebih baik dari penyerang berusia 30 tahun itu.
"Mengingat apa yang telah dilakukan Inter untuknya, kami berharap dia berperilaku berbeda, sebagai seorang profesional dan sebagai seorang pria," kata Zanetti kepada La Gazzetta dello Sport via Football Italia.
"Dia berhak pergi ke mana pun dia mau, tentu saja, tapi dia bisa saja memberi tahu kami sebelumnya."
"Tidak ada yang lebih besar dari klub dan saat membangun tim, Anda harus selalu mempertimbangkan siapa yang Anda bawa ke ruang ganti," tuturnya.
Cerita di Balik Pengkhianatan
Romelu Lukaku memilih untuk mengadakan pembicaraan dengan Juventus yang membuat Inter Milan merasa dikhianati.
Ternyata berdasarkan laporan dari Gianluca di Marzio, proses pembicaraan antara Lukaku dengan Juventus telah berjalan cukup lama.
Pengacara Romelu Lukaku, Sebastien Ledure, bertemu dengan perwakilan Bianconeri, yaitu Giovanni Manna pada bulan Maret lalu.
Sebastian Ledure memahami ketertarikan Juventus dan akan membicarakan kegiatan transfer ini setelah final Liga Champions melawan Manchester City.
Pada hari Senin waktu setempat setelah final Liga Champions, Juventus dan Lukaku 'berjabat tangan' untuk kemungkinan pindah tanpa sepengetahuan Nerazzurri.
Kemudian, fakta bahwa penyerang Belgia itu tak dijadikan starter oleh Simone Inzaghi pada laga final membuatnya mempertimbangkan kehadiran Bianconeri.
Saat ini Si Nyonya Tua merupakan satu-satunya pilihan Lukaku karena dirinya telah menolak tawaran dari klub Liga Arab Saudi.
(Tribunnews.com/Deni)