TRIBUNNEWS.COM - Kepergian Kylian Mbappe secara gratis di musim depan akan berdampak besar bagi Paris Saint Germain (PSG).
PSG terancam bisa rugi banyak sehingga harus memecat banyak staff untuk menutupi defisit keungangan yang ditimbulkan.
Seperti diketahui, Kylian Mbappe sampai saat ini masih tetap ngotot tak mau menandatangani kesepakatan kontrak anyar dengan PSG.
Disisi lain, Mbappe juga kekeh tak mau dijual di musim panas ini, sehingga ia bisa berpeluang hengkang dari PSG secara gratis di akhir musim depan.
Berbagai cara telah dilakukan PSG demi mencegah perginya kapten Timnas Prancis itu secara gratis di musim panas tahun depan.
PSG telah menawarkan ekstensi kontrak satu satu lagi setelah musim 2023/2024 berakhir jika tak mau dijual di jendela transfer saat ini, namun hal itu ditolak Mbappe.
Baca juga: Neymar dan Verratti Tidak Diajak Sesi Foto Tim PSG, Mbappe Tak Ikut, Ini yang Sedang Terjadi di PSG
Sejauh ini, Mbappe telah diminta untuk menjalani latihan terpisah dari skuat utama pilihan Luis Enrique.
Mbappe telah dicoret dari skuat PSG selama tur pramusim dan mengancam bisa lebih panjang lagi ketika Ligue 1 bergulir nanti.
Segala hal yang berbau Mbappe kini disingkirkan mulai dari pernak-pernik, jersey hingga posternya. Memang sekilas sedikit kejam apa yang dilakukan PSG.
Hal itu semata-mata dilakukan agar Mbappe berpikir ulang tentang keputusannya yang memilih bertahan tanpa mau memperbarui kontrak atau agar ia mau dijual di musim panas ini.
Ya, PSG tak mau kehilangan Mbappe secata gratis begitu saja. Menurut L'Equipe via Goal International, klub asal Paris Prancis itu telah berkirim surat kepada sang pemain.
Baca juga: Kylian Mbappe Memutuskan Tetap Bertahan di PSG, Tak Masalah Jadi Cadangan Terus Sepanjang Musim
Mereka menjalaskan konsekuensi jika Donatello, julukan Mbappe, pergi secara gratis maka mereka harus menjual banyak pemain untuk menutupi defisit keuangan.
PSG mau tak mau harus bisa memaksimalkan pemain yang dimiliki seadanya, termasuk menggunakan pemain dari akademi untuk tim utama.
Lebih parahnya, jika keuangan masih tak stabil, hal itu bisa berujung pada gelombang redudansi, terjadi pemecatan banyak karyawan di PSG.
(Tribunnews.com/Tio)