TRIBUNNEWS.COM - Bomber muda Francesco Camarda telah ditunjuk untuk mengemban peran krusial sebagai pewaris nomor kutukan Rossoneri.
Francesco Camarda yang kini baru berusia 15 tahun diplot sebagai tukang gedor lini serang AC Milan di masa depan.
Ekspektasi tinggi diberikan kepada bomber kelahiran San Cataldo, Italia ini. Sehingga tim primaver AC Milan besutan Ignazio Abate tidak ragu untuk memberikan nomor punggung 9 kepadanya.
Sebagaimana yang diketahui, angka 9 identik dengan nasib sial bagi pemakainya.
Baca juga: AC Milan Mandi Uang Jilid II, Jual Mike Maignan ke Bayern Munchen Rp1,6 Triliun
Sebut saja Gonzalo Higuain, Krzysztof Piatek, Alexandre Pato hingga Andre Silva gagal bersinar setelah mengenakan nomor yang dianggap kutukan itu di AC Milan.
Praktis, attacante (striker) era 2000-an yang benar-benar dianggap sukses melawan kutukan nomor 9 ialah Filippo Inzaghi.
Kini angka tersebut dikenakan oleh Olivier Giroud, yang secara performa jika dikomparasikan dengan Pippo Inzaghi jelas terpaut jauh.
Kini AC Milan ancang-ancang untuk membiasakan angka keramat itu kepada Francesco Camarda.
Diwartakan Sempre Milan, Francesco Camarda menjadi bocah ajaib yang dimiliki tim primaveranya. Bagaimana tidak, di usia ke-15 tahun, Camarda disebut-sebut sudah membukukan 500 gol hanya dalam 87 pertandingan.
Wajar jika kemudian AC Milan memberikan perhatian khusus kepada striker belianya itu.
Ignazio Abate pun blayak berharap banyak pada pemain yang satu ini, apalagi jika mengingat raihan golnya dulu yang jumlahnya seperti di luar nalar.
Francesco Camarda sempat mencetak 347 gol dari 40 pertandingan pada musim 2017/2018 dan 172 gol dari 31 pertandingan pada 2018/2019.
Camarda selepas itu masih mencetak 64 gol dari 16 pertandingan pada 2019/2020. Pada waktu itu, usianya baru 13 tahun.
Setelah viral karena catatan mencengangkan tersebut, Francesco Camarda ternyata tetap gahar di depan gawang bahkan sampai saat ini.
Kendati baru berusia 15 tahun, Camarda yang disebut biasa melawan tim yang diperkuat pemain dua hingga tiga tahun lebih tua darinya mendapatkan promosi kilat.
Dia kini tergabung di AC Milan U19 per Juli 2023 kemarin.
Performanya terus menanjak membuat Stefano Pioli tak sungkan-sungkan untuk memberikan panggung kepada sang bomber belia.
Tepatnya pada pertandingan uji coba melawan Trento, Rabu (9/8/2023). Laga uji coba itu berlangsung sehari setelah AC Milan memenangi trofeo Silvio Berlusconi usai mengalahkan AC Monza.
Camarda tampil sebagai pemain pengganti masuk di menit ke-73.
Meski akhirnya AC Milan takluk dengan skor tipis 1-0, namun performa bomber kelahiran 2008 ini sukses menarik atensi ketika menggantikan Lorenzo Colombo.
Akan tetapi yang menjadi pekerjaan AC Milan dan jajaran staf kepelatihan ialah kebiasaan mereka untuk terlalu cepat membuang pemain muda.
AC Milan memang menjadi klub yang sering melahirkan talenta hebat dalam dunia sepakbola. Tapi mereka juga cukup sering menyia-nyiakan talenta hebat yang mereka miliki.
Beberapa waktu silam AC Milan juga juga sempat memiliki pemain muda yang sempat menyita perhatian karena skill individunya yang ciamik yakni, Hachim Mastour.
Sempat digadang-gadang bakal jadi bintang besar, Mastour justru gagal mewujudkan ekspektasi banyak orang. Pemain kelahiran Maroko tersebut gagal menunjukkan kualitas yang diharapkan sehingga kerap dipinjamkan Milan ke klub lain.
Paling menyesalkan ialah melepas Manuel Locatelli. Regista Timnas Italia ini dibuang ke Sassuolo sebelum akhirnya menjadi bagian Juventus.
Locatelli dan Mastour menjadi salah satu bukti buah ketidaksabaran Milan dalam memoles wonderkidnya.
Harapan tinggi jelas hadir dari Milanisti untuk lebih percaya kepada Camarda demi menjalankan proyek masa depan tim, sekaligus mengemban tugas sebagai pewaris nomor kutukan Rossoneri.
(Tribunnews.com/Giri)