Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, mengaku tak puas dengan skorsing yang harus dialami Andritany Ardhiyasa.
Andritany Ardhiyasa mendapatkan sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI berupa larangan bermain satu pertandingan.
Tak hanya itu, tim berjuluk Macan Kemayoran itu mendapatkan denda sebesar Rp10 juta.
Keputusan tersebut tertuang dari hasil sidang Komdis PSSI pada 11 Agustus lalu, yang menyatakan Andritany melakukan gerakan yang membahayakan lawan.
Kejadian tersebut terjadi pada laga Persija Jakarta menghadapi Borneo FC di laga pekan ketujuh, 9 Agustus 2023.
Komdis PSSI menyatakan bahwa kiper utama Persija Jakarta itu melakukan gerakan tambahan berupa menendang pemain lawan dan luput dari perhatian perangkat pertandingan.
"Saya tidak puas dengan keputusan ini," kata Thomas Doll, dalam sesi jumpa pers sebelum pertandingan kontra Madura United.
"Karena gerakan seperti itu di lapangan juga dilakukan oleh pemain Borneo, bisa juga terjadi di pertandingan selanjutnya," jelasnya.
Dengan keputusan tersebut, maka Andritany Ardhiyasa pun harus absen menghadapi Madura United di pekan kedelapan Liga 1 2023/24.
"Jadi dia (Andritany) tidak ada tim, saya tidak mengerti situasi ini, karena menurut saya semua orang bisa melihat situasi itu dan tidak perlu menskors dia satu pertandingan, ini pendapat kami," ungkap pelatih asal Jerman itu.
Andritany Ardhiyasa Absen, Thomas Doll Percayakan Cahya Supriadi
Dalam pertandingan pekan ini, Persija Jakarta akan bertamu ke markas Madura United, di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Minggu (13/8/2023).
Andritany Ardhiyasa harus absen satu pertandingan karena mendapatkan sanski dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Dengan demikian, praktis posisi kiper di laga kontra Laskar Sape Kerrab - julukan Madura United, akan menjadi miliki Cahya Supriadi.
"Kami memiliki penjaga gawang yang baik lainnya, Cahya (Supriadi)," ujar Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll.
Thomas Doll menilai, Cahya Supriadi juga merupakan penjaga gawang yang jempolan.
Terlebih, Cahya juga merupakan kiper Timnas Indonesia U-20.
"Tentu kami kehilangan Andritany, dia kapten, tapi kami percaya penuh penjaga gawang timnas (U-20)," ujar mantan pelatih Borussia Dortmund itu.
"Dia (Cahya) juga memainkan banyak pertandingan, dia selalu berlatih dengan baik pada level yang tinggi," jelasnya.
Bagi Cahya, ini adalah kali pertamanya bermain menjadi starter Macan Kemayoran di sepanjang kariernya di Liga 1.
Pada musim sebelumnya di Liga 1 2022/23, Cahya hanya bermain satu kali dan sebagai pemain pengganti dalam laga terakhir Persija Jakarta di musim tersebut.
"Jadi, semua orang akan memberikan kepercayaan diri kepadanya besok, semua orang senang dia (Cahya) bisa bermain menjadi starter," ungkap pelatih berusia 57 tahun itu.