Ahli Gizi Persija Jakara Emilia Achmadi Ungkap Peran Thomas Doll Siapkan Senjata Rahasia Macan Kemayoran

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emilia Achmadi mengungkap 'senjata rahasia' yang dimiliki oleh Persija Jakarta.

Senjata rahasia yang disebut oleh Emilia adalah nutrisi yang didapat oleh para pemain Macan Kemayoran - julukan Persija.

Sejak ditunjuk di tahun lalu menjadi Sport Nutritionist, Emilia mengatakan bahwa sudah banyak peningkatan yang dilakukan oleh Riko Simanjuntak dkk.

Baca juga: Persija Kalah dari Madura United, Thomas Doll Bela Cahya Supriadi yang Gantikan Andritany

Nutrisi, menurut Emilia adalah layaknya bahan bakar pada sebuah kendaraan.

Tentu jenis bahan bakar akan sangat berpengaruh pada mesin yang digunakan.

"Kalau berbicara senjata rahasia sebagai atlet adalah sistem energi, bahan bakar," kata Emilia, kepada Tribunnews.

"Kalau punya mobil bagus keluaran terbaru, tapi bensinnya oplosan, jadi mengapa penting? Karena itu yang menjadi senjata rahasia," jelasnya.

Kendati demikian, Emilia mengatakan segala peningkatan yang ditunjukan oleh tim besutan Thomas Doll itu bukan hanya dari sisi nutrisi saja.

Termasuk dari komitmen pemain kesayangan Jakmania itu untuk bisa mencapai taraf kesehatan yang lebih baik.

"Tapi saya tidak bisa katakan nutrisi menjadi satu-satunya, jadi itu kombinasi dari semua hal baik yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dan saya melihat komitmen anak-anak (Pemain Persija)," ungkap perempuan yang sempat menimbu ilmu di Oklahoma State University, Stillwater, OK, Amerika Serikat itu.

Segala kemajuan yang ditunjukkan oleh Persija pun menurut Emilia tak lepas dari sosok Thomas Doll sebagai pelatih kepala dan juga timnya.

Tim yang diusung oleh pelatih asal Jerman itu pun menurut Emilia sangat ideal. Pasquale Rocco (asisten pelatih), Jan Klima (pelatih kiper), Paul Keenan (pelatih fisik).

"Saya senang dengan progresnya. Tapi, ini pasti banyak faktor, tentunya faktor yang utama adalah Thomas (Doll)," ujar Emilia.

"Saya itu salut melihat bagaimana Thomas melatih, Thomas dan timnya, Pasquale, Jan, Paul, itu ideal banget timnya," paparnya.