TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Timor Leste tak menyertakan nama Gali Freitas saat berlaga di Piala AFF U23 membuat PSIS Semarang semringah.
Hal tersebut membuat PSIS Semarang tetap bisa diperkuat Gali Freitas saat melalui ketatnya kompetisi Liga 1.
Efek instan Gali Freitas bahkan langsung dirasakan PSIS Semarang saat menjalani pekan 9 Liga 1 melawan Persib Bandung, Minggu (20/8/2023).
Gali Freitas hampir saja menjadi pahlawan PSIS Semarang yang berjuang keras mengamankan angka atas Persib Bandung.
Pemain asal Timor Leste itu menyumbangkan satu gol yang membuat asa PSIS sempat membubcah.
Sayangnya, usaha sang pemain tak cukup.
PSIS Semarang gagal mendulang angka setelah kalah dari tamunya itu.
Meski menelan kekalahan, PSIS tetap mendapatkan untung dari adanya seorang Gali Freitas.
Mereka bisa mengandalkan pemain 18 tahun tersebut untuk ditampilkan pada pekan-pekan mendatang.
Apalagi PSIS akan menjalani jadwal Liga 1 yang cukup berat ke depan.
PSIS harus bertandang ke markas Persik Kediri pada lanjutan pekan ke-10 Liga 1 nanti.
Mereka pasti membutuhkan tenaga dan skill Gali Freitas sebagai salah satu penggawa andalan di lini depan.
Bukan pepesan kosong bahwa Gali Freitas menjadi andalan PSIS pada Liga 1 kali ini.
Ia sudah mencatatkan empat gol dan tiga assist bagi tim berjuluk Mahesa Jenar tersebut.
Dirinya juga menjadi salah satu pembelian paling efektif di Liga 1.
Ia membuat kuota pemain asing ASEAN menjadi makin mentereng.
Gali Freitas pun tampil berapi-api setiap kali diturunkan oleh PSIS Semarang.
Ia seperti tak ingin mengabaikan satu kesempatan pun saat diturunkan di atas lapangan.
Selain itu, Gali juga memiliki skill individu di atas rata-rata.
Hal tersebut juga bisa menjadi solusi saat tim mengalami kebuntuan.
Gali bisa muncul dari second line dan mengobrak-abrik pertahanan lawan.
Berbicara tentang Gali Freitas, ia dianggap sebagai salah satu wonderkid yang sering diremehkan.
Hal ini dikarenakan statusnya sebagai pemain dari negara Timor Leste yang sepak bolanya tidak terlalu maju di kawasan ASEAN.
Tak sedikit orang yang sempat meremehkan kualitas Gali Freitas saat PSIS berani merekrutnya musim ini.
Apalagi pemain berusia 18 tahun itu belum pernah bermain di kompetisi sepak bola Indonesia.
Ditambah, kedatangan Gali Freitas dianggap hanya usaha PSIS melengkapi kuota pemain asing dari ASEAN yang diterapkan PSSI pada musim ini.
Berbagai nada sumbang pun akhirnya mewarnai keputusan PSIS saat mendatangkan Gali Freitas ke Liga Indonesia.
Hanya saja berbagai nada negatif itu sepertinya berhasil dibungkam Gali Freitas lewat penampilannya di atas lapangan.
Gali Freitas seakan menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu winger yang mampu memberikan ancaman bagi setiap lini pertahanan manapun.
Baca juga: Gali Freitas Tampil Memukau, Pelatih PSIS Gilbert Agius: Berkat Taktik
Akselerasi, kecepatan, stamina dan daya juang yang dimiliki Gali Freitas terlihat sangat menonjol dibandingkan winger lainnya.
Melihat apa yang sejauh ini ditunjukkan Gali Freitas, tak salah jika Yoyok Sukawi berujar menolak segala tawaran dari klub lain yang ingin mendatangkan pemain Timor Leste tersebut.
Sebelumnya, Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS pernah menyampaikan performa menawan dari Gali Freitas musim ini menarik minat dari klub luar di kawasan ASEAN.
Meskipun ada ketertarikan dari klub luar, Yoyok Sukawi menegaskan Gali Freitas tidak akan ia jual dan bakal bertahan bersama PSIS sesuai kesepakatan kontrak.
"Permainan Gali Freitas bersama kami mengundang klub-klub luar negeri untuk merekrutnya," ujar Yoyok Sukawi dikutip dari Bolasport, beberapa hari yang lalu.
"Ada beberapa agen yang komunikasi dengan kami untuk mengambil Gali Freitas,"
"Klub-klub itu dari Thailand, Malaysia dan Filipina,"
"Mereka berani mengeluarkan uang transfer untuk mendapatkan Gali Freitas,"
"Tapi dengan tegas saya menolak itu," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Guruh/Dwi Setiawan)