TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung sudah susah payah bisa menang saat melawan sembilan pemain PSIS Semarang, namun harus dibayar sanksi dari Komdis PSSI.
Diketahui, Persib Bandung kewalahan saat menghadapi PSIS Semarang pada pekan sembilan Liga 1 kemarin, Minggu (20/8/2023).
Persib Bandung sempat buntu dan laga akan berakhir imbang 1-1, padahal dua pemain PSIS Semarang sudah diganjar kartu merah.
Gol kemenangan Persib tercipta dari titik putih yang kembali dieksekusi oleh Marc Klok. Ya, gol Persib juga tercipta dari tendangan penalti oleh orang yang sama.
Raihan ini bak menjadi cambukan bagi Bojan Hodak meski berhasil meraih tiga poin dari kandang Laskar Mahesa Jenar.
Baca juga: Rekap Hasil dan Klasemen Liga 1: Persija Gagal Nanjak, Persib Bandung Akhirnya Menang
Bojan Hodak mengaku belum puas dengan permainan anak asuhnya yang masih kurang tajam.
"Kami lebih menekan untuk mencetak gol kedua dan mendapat penalti kedua.
Saya senang dengan raihan tiga poin ini, tetapi masih belum sepenuhnya puas karena kami belum cukup tajam," katanya, dikutip dari Tribun Jateng.
Kemenangan perdana Bojan Hodak sejak menahkodai Persib Bandung ini diwarnai drama dan hanya berbuah sanksi.
Ya, Persib Bandung juga akan terkena sanksi mengingat ada kericuhan setelah Persib menumbangkan tuan rumah.
Kericuhan mulai terjadi setelah Marc Klok berhasil membobol gawang Adi Satryo di menit 23 dari titik putih.
Nampak sejumlah suporter tamu yang berada di Tribun Timur sektor bawah terlibat keributan dengan suporter PSIS Semarang yang berada di atasnya.
Diduga karena selebrasi berlebihan, bertebaran botol mineral hingga serbuk putih yang memenuhi Tribune Timur.
Dikutip dari Tribun Jateng, belasa suporter tamu mengalami luka-luka hingga mendapatkan perawatan medis.
Meski laga berakhir, ratusan suporter Persib masih tertahan di Stadion Jatidiri hingga jam 22.00 WIB.
Baca juga: Aksi Nakal Gali Freitas, Tendang Bola ke Wajah Marc Klok yang Tersungkur saat PSIS vs Persib
Mereka masih dalam penjagaan aparat keamanan guna mengantisipasi amuk suporter.
Keributan juga terjadi di Tribun Barat sektor selatan.
Sejumlah Bobotoh, menjadi sasaran amuk oknum suporter PSIS.
Mereka menjadi bulan-bulanan, bahkan ada yang terpelanting hingga terjatuh dari tribun.
Buntut kericuhan tersebut tentu berbuah sanski, baik untuk suporter PSIS, panitia penyelenggara hingga tim tamu Persib Bandung yang tak mengindahkan pertandingan tanpa suporter away.
Tentu, kerusuhan ini juga mengundang amarah dari pihak PSSI.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga di akun Instagram pribadinya.
Pihaknya meminta agar semua pihak dalam sepak bola Indonesia untuk tetap mengikuti aturan yang ada.
Ia ingin semua pihak untuk terus belajar untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik.
"Kita masih masa transisi, aturan sdh ada, tolong kita semua menjaga dan mengikuti aturan yang sudah dibuat." tulis Arya Sinulingga di Instagram pribadinya.
"Mari kita belajar terus mendisiplinkan diri kita dan menata sepakbola kita supaya semakin baik."
"Semua sedang berupaya melakukan perubahan."
"Dan semua elemen sepakbola harus bersama2 mau melakukan perubahan untuk sepakbola menjadi lebih baik #PSSIMaju #ErickThohir," tutup Arya Sinulinga.
Persiapan Panpel untuk mencegah datangnya suporter away telah sesuai dengan regulasi Liga 1 2023/2024 pasal 51 soal ketentuan tiket, penonton tim tamu dipastikan dilarang hadir ke stadion.
“Dalam hal masa transisi transformasi sepak bola nasional, seluruh pertandingan sepak bola nasional termasuk kompetisi, tidak dapat dihadiri oleh suporter klub tamu,” tulis Regulasi Liga 1 itu.
Secara tegas, Komisi Disiplin juga telah menerapkan denda bagi klub yang tak bisa mengantisipasi kehadiran suporter away.
Kedua pihak baik dari tim tamu atau tim tuan rumah akan sama-sama mendapatkan denda dari Komdis PSSI.
(Tribunnews.com/ Siti N/ TribunJateng.com)