TRIBUNNEWS.COM - Kisah tragis sedang dialami klub kenamaan Liga 1, Arema FC.
Penampilan lini depan dan belakang Arema FC menunjukkan sesuatu yang cukup kontras.
Lini depan Arema FC harus diakui menjadi salah satu yang paling efektif.
Arema FC benar-benar mengandalkan sosok Gustavo untuk menjadi finisher ulung.
Terbukti, Gustavo-lah yang mencetak semua gol Singo Edan pada Liga 1 musim ini.
Memasuki pekan kesembilan, Gustavo juga sudah membuat 9 gol bagi Arema FC.
Hal tersebut menjadi sesuatu yang patut dibanggakan oleh kubu biru timur.
Setidaknya mereka tak menyandang status sebagai tim paling irit gol dengan catatan 9 gol tersebut.
Masih ada Bhayangkara FC yang lebih mengenaskan dalam hal mencetak gol ke gawang lawan.
Meski demikian, Arema FC masih tertinggal dari banyak tim Liga 1 lainnya.
Arema FC patut bersuka hati memiliki striker sekelas Gustavo.
Penyerang asal Brasil itu pandai memanfaatkan peluang-peluang yang didapatkan tim.
Efektifitas permainan Gustavo membuatnya melaju cukup jauh pada perolehan top skor Liga 1 sejauh ini.
Ia meninggalkan penyerang-penyerang lain, di mana dirinya sudah membuat 9 gol bagi Arema FC.
Sayangnya, catatan mentereng lini depan Arema tak sebanding dengan apa yang terjadi di lini belakang.
Singo Edan menjadi tim yang paling banyak kebobolan di Liga 1.
Arema kebobolan sebanyak 22 kali hanya dalam 9 pertandingan saja.
Memang, tak bisa sepenuhnya menyalahkan kiper Julian Schwarzer dengan jumlah kebobolan Arema yang luar biasa banyak.
Pasalnya, sang kiper asing baru bergabung sekira 6 pekan saja.
Selain itu, sorotan juga sepatutnya diarahkan kepada lini belakang Singo Edan.
Barisan bek mereka sekiranya bisa lebih kompak dalam menghalau setiap serangan lawan.
Baca juga: Beban Gustavo Almeida jadi Single Fighter, Arema FC Bak Singa Ompong di Liga 1
Selain itu, mereka juga cukup mudah ditembus oleh para musuh.
Hal tersebut membuat para bek kurang melindungi penjaga gawang yang ada pada posisi paling belakang.
Ujian bagi lini belakang Arema FC selanjutnya tersaji pada pekan ke-10 Liga 1.
Pada laga itu, Singo Edan akan menghadapi Persikabo 1973.
Laga itu sekiranya bisa dimanfaatkan Arema FC.
Pasalnya Persikabo 1973 juga sedang dilanda nasib kurang baik.
Laskar Padjadjaran juga berada di zona merah klasemen Liga 1.
Bedanya, Persikabo memiliki poin lebih banyak dari Arema FC saat ini.
Persikabo 1973 memiliki 8 angka, dibandingkan Arema FC yang baru mencatatkan 3 angka saja.
Selain itu, tim asuhan Aji Santoso juga punya lini depan yang cukup andal.
Arema FC harus waspada untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan kubu Singo Edan.
(Tribunnews.com/Guruh)