Hal ini dikarenakan Barcelona mampu mencetak gol banyak, namun juga kebobolan dengan jumlah yang banyak.
"Pertandingan menjadi gila karena diri kami sendiri," akui Xavi dilansir Marca.
"Kami mendominasi namun kami juga kebobolan terlalu banyak."
"Ini adalah laga yang bagus dalam hal serangan, tapi sulit dalam bertahan."
"Jika kami berhenti melakukan tekanan tinggi untuk merebut kembali penguasaan bola, kami pasti menderita."
"Kami harus berusaha meningkatkan pertahanan, tapi saya puas dengan hasilnya," tambahnya.
Apa yang disampaikan Xavi barangkali memang tidak salah.
Hal ini berkaca dari rapuhnya lini pertahanan Barcelona melawan Villarreal.
Kebobolan tiga gol dalam satu laga seakan tidaklah mencerminkan kualitas pertahanan Barcelona yang terkenal solid semenjak dilatih Xavi.
Pada dua laga pembuka musim ini, Barcelona bahkan mampu menorehkan cleansheet alias gawangnya tidak kebobolan sama sekali.
Bahkan, Barcelona menjadi tim terbaik dalam hal pertahanan saat menjuarai Liga Spanyol musim lalu.
Barcelona tercatat hanya kebobolan 20 gol saja dari 38 laga yang dilakoninya musim lalu.
Berkaca dari statistik tersebut, tak mengherankan jika Xavi memberikan sorotan tajam terkait performa beknya dalam laga melawan Villarreal.
Tambahan tiga poin kini membuat Barcelona menempati posisi ketiga, tertinggal dua angka dari Real Madrid selaku pemuncak klasemen.
Pada laga berikutnya di pekan keempat Liga Spanyol, Barcelona akan kembali menjalani laga tandang melawan Osasuna, Senin (4/9/2023) pukul 02.00 WIB.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)