TRIBUNNEWS.COM - Striker Timnas Indonesia, Zahra Muzdalifah melontarkan sindiran telak pada PSSI pada media Jepang.
Diketahui, Zahra saat ini telah resmi menjadi pemain abroad di klub elite Jepang.
Zahra Muzdalifah bermain bersama Cerezo Osaka pada awal Juli 2023 lalu.
Belum lama bergabung, Zahra rupanya langsung menjadi pahlawan bagi Cerezo Osaka Yanmar Ladies.
Gol semata wayang pemain berusia 22 tahun mengantarkan Cerezo Osaka Yanmar Ladies meraih kemenangan.
Selain tampil apik, Zahra juga menarik perhatian media Jepang lantaran menjadi pemain wanita pertama Indonesia yang abroad ke kasta tertinggi Liga Jepang wanita.
Kala diwawancarai oleh media resmi WE League, Zahra justru curhat soal bobroknya kompetisi Liga wanita di Indonesia.
Ia menyebut tidak adanya kompetisi menghampat perkembangan skil sepak bolanya.
Pemain berusia 21 tahun tersebut akhirnya memilih pergi ke luar negeri.
Baca juga: Gabung Cerezo Osaka, Pesona Zahra Muzdalifah Tembus Liga Utama Wanita Jepang
"Tidak ada kompetisi di Negaraku (Indonesia).
Bagaimana saya bisa meningkatkan keterampilan saya tanpa liga?
Tidak ada kompetisi, hanya berlatih dengan pemain pria
Itulah sebabnya saya ingin pergi ke luar negeri," terang Zahra dikutip dari Saluran YouTube WE Official.
Sebelum ke Jepang, Zahra sempat singgah di kasta kelima Liga Inggris.
Sang agen baru menawarkan untuk bergabung dengan Cerezo Osaka.
"Saya bermain sepak bola di kasta kelima Liga Inggris selama empat bulan sebelum datang ke Jepang
Saya mendapatkan banyak pengalaman dari tim dan staf dalam 4 bulan tersebut
Kemudian, agen memberiku kesempatan untuk pergi ke Jepang
Mereka bilang 'Cerezo Osaka ingin bertemu denganmu'dari Jepang.
Saya langsung 'Tentu saja! kenapa tidak, Jepang luar biasa' jawabku waktu itu," terangnya lagi.
Baca juga: Gabung Klub Sepak Bola Inggris, Zahra Muzdalifah Tetap Garap Skripsi hingga Kerja
Zahra senang bisa menjadi pemain wanita pertama yang abroad di Jepang.
Namun harapan ke depannya, akan ada banyak pemain lain yang bernasib seperti dirinya.
"Padahal di Indonesia belum ada liga wanita, aku ingin kalian terus mencoba karena itu yang aku lakukan. Aku suka membuat sejarah untuk diri saya sendiri dan negara saya."
"dan saya juga suka memberikan motivasi kepada orang lain, pada diriku sendiri. Jadi aku ingin mengubah sesuatu,"
"Saya ingin mengubah sesuatu menjadi lebih baik, inilah alasanku mengapa memilih berkarier di luar negeri,"
Zahra mengaku ingin sekali menjadi pintu masuk bagi masyarakat Indonesia untuk bisa bermain di luar negeri juga.
"Saya yakin sebenarnya banyak orang yang berkesempatan bermain di luar negeri, menurutku mereka hanya takut," ucap Zahra.
Menurut Zahra, para pemain yang memiliki kemampuan masih takut untuk memulai abroad.
"Mereka hanya takut dan ingin berada di zona nyaman. Jadi biarkan aku jadi yang pertama dan aku ingin menunjukkan bahwa keluar dari zona nyaman bukanlah hal yang buruk,"
"Di awal? memang sulit tapi dimana ada kemauan di situ ada jalan. Apa yang kamu inginkan, lakukanlah! Itu saja," tegas Zahra.
Perjuangan Zahra sampai di titik sekarang sangatlah berat.
Zahra mengaku bukan hanya tidak ada kompetisi, namun akademi sepak bola muda juga khusus untuk putra.
Tidak ada akademi putri di Indonesia yang membuatnya terpaksa bermain dengan tim putra.
terakhir, Zahra mengaku akan pelan-pelan menjelajahi karier profesionalnya. Terlebih dengan tak adanya pengalaman kompetisi di negeri sendiri.
"Berasal dari negara yang tidak memiliki liga wanita tentu tidak mudah, ini akan menjadi sulit namun saya akan berusaha untuk tampil dan mendapatkan banyak menit bermain di WE League."
"Kedua jika bisa saya berharap bisa finish di tiga besar klasemen WE League," pungkas Zahra.
Menarik dinantikan bagaimana prestasi dan penampilan ciamik Zahra Muzdalifah di Negeri Sakura.
Akankah targetnya musim ini akan tercapai?
Profilnya
Mengutip Tribun Wiki, striker Timnas Putri Indonesia itu lahir di Jakarta, pada 4 April 2001.
Sewaktu menempuh pendidikan, Zahra terbilang sebagai siswi yang menonjol karena kepintarannya.
Pasalnya, Zahra menamatkan pendidikan SD, SMP, dan SMA hanya dalam waktu 10 tahun saja.
Hal ini dikarenakan Zahra menempuh kelas akselerasi.
Adapun Zahra bersekolah di SMA International Islamic High School.
Setelah lulus SMA, dia melanjutkan studinya di Binus University.
Zahra kuliah di kampus tersebut dengan mengambil jurusan Komunikasi Massa.
Karier
Zahra Muzdalifah sudah bermain sepak bola sejak dia masih kecil.
Di usia 10 tahun, Zahra bergabung dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) Madani Meruya.
Setelah itu, ia pindah ke SSB Patriot Merah Putih dan berhasil menguasai dasar-dasar bermain sepak bola.
Pada tahun 2012, Zahra bergabung dengan ASIOP Footbal Academy.
Kala itu, di usianya yang masih 12 tahun, Zahra sudah bermain di komptisi sepak bola wanita yang berada di Norwegia.
Zahra juga pernah memperkuat tim futsal Ngapak FC dan klub Jakarta 69.
Karier Zahra kemudian makin melambung tinggi dan akhirnya menjadi bagian dari tim sepak bola putri Persija Jakarta.
Bahkan, di usianya yang masih muda, dia sudah dipanggil untuk membela Timnas Putri Indonesia untuk mengikuti ajang Asian Game 2018.
Tahun 2022, Zahra Muzdalifah merapat ke South Shields FC, sebuah klub yang bermain di divisi Northern Premiere League.
Biodata Zahra Muzdalifah
Tanggal lahir: 4 April 2001
Kewarganegaraan: Indonesia
Tinggi badan: 163 cm
Posisi: Striker
Karier:
- Persija Women's FC (Indonesia)
- Sekolah Sepak Bola Asiana (Indonesia)
- South Shields FC (Inggris)
Akun Instagram: zahmuz12
(Tribunnews.com/Siti N) (Tribun Wiki)