"Matur nuwun (Terima kasih -red)," ujar seorang netizen.
"Mataram is Love," tulis netizen lainnya.
Diketahui memang rivalitas PSIM vs Persis Solo memang panas.
Bahkan laga terakhir PSIM vs Persis Solo yang tersaji di Liga 2 2021/2022 berujung ricuh pascalaga.
Saat itu tim Persis Solo yang menggelar pertandingan kandang di Stadion Manahan harus kalah dengan skor 0-1 atas PSIM Jogja (15/11/2021).
Hal tersebut membuat gesekan panas antar antara kedua kubu suporter.
Ujungnya ketika oknum supoter Persis Solo melakukan konvoi ke area Tugu Jogja.
Serta kedua belah pihak melalukan sweeping di area perbatasan Solo-Jogja.
Namun sekarang revalitas tersebut kian menyurut setelah Jargon Mataram Islah muncul pasca-Tragedi Kanjuruhan (1/10/2021).
Dengan mengangkat jargon Mataram Islah tiga supoter besar di wilayah Jogja-Solo sepakat untuk berdamai.
Supoter besar tersebut ialah Pasoepati (Persis Solo), Slemania (PSS) dan Brajamusti (Jogja).
Kalimat "tidak ada nyawa yang sebanding dengan sepak bola" kerap viral menghiasi pesan-pesan perdamaian dari Mataram Islam.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)