"Apa kita mau dipermalukan orang?" tuturnya.
Komentar keras itu nyatanya tak tertuju kepada Persis Solo yang melakukan tindakan serupa.
Bahkan bisa dibilang alasan yang digunakan Persis Solo juga sama seperti Persija dan PSM semasa enggan melepas pemainnya ke timnas.
Hingga timnas menyelesaikan pertandingan pertama kemarin, keadaan masih adem ayem.
Tak ada kata-kata pedas keluar dari Sumardji.
Namun pelatih Timnas U24 Indonesia, Indra Sjafri hanya memberikan sindiran halus kepada Persis Solo.
Baca juga: Skenario Timnas Indonesia Lolos ke 16 Besar Asian Games, Rizky Ridho Cs Punya Modal Lawan Taiwan
Indra Sjafti hanya menyindir soal komitmen klub terhadap dirinya.
"Dari hasil diskusi dan komitmen saya dengan klub, salah satunya Persis Solo, sebelumnya setuju memberikan pemain memperkuat timnas Asian Games. Untuk Persis Solo kita panggil hanya satu pemain, yaitu Ramadhan Sananta," jelasnya.
"Atas Izin Persis Solo dan komitmen manager, Persis menyetujui Sananta bergabung dengan permintaan bermain terlebih dulu melawan PSIS Semarang, di tanggal 16 September 2023. Kita setujui dan sepakat pemain yang bersangkutan berangkat menyusul ke Huangzhou tanggal 18 September 2023 dini hari."
"Tapi akhirnya Sananta tidak dibolehkan berangkat. Padahal id card sudah diterbitkan oleh panitia Asian Games. Tiket keberangkatan ke Huangzhou juga sudah disiapkan untuk semua pemain yang menyusul dengan penerbangan tanggal 18 September dini hari pukul 00:15 WIB."
"Semua pemain yang 22 orang itu sudah punya id card Asian Games dan tidak bisa lagi diganti karena kita sudah mengganti 9 pemain dari daftar yang sudah kita daftarkan diawal."
Padahal sewaktu Piala AFF U23 lalu, pelatih Timnas U24 saat ini, Indra Sjafri juga memberikan teguran.
Sama halnya dengan yang dilakukan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang tak puas dengan keputusan Persija dan PSM tersebut.
"Konteksnya mengenai pemain yang ditahan klub, kalau pemainnya mau ya kenapa klub tahan?" ujar Erick Thohir.