News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Pelatih PSS Sleman Marian Mihail Pamit Mundur, Kontra Madura United Jadi Laga Perpisahan?

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marian Mihail pamit mundur sebagai pelatih PSS Sleman, akankah kontra Madura United jadi laga perpisahan? Dikabarkan manajemen masih belum beri restu

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih PSS Sleman, Marian Mihail mengungkapkan pernyataan yang mengejutkan jelang laga kontra Madura United.

Pelatih asal Rumania tersebut secara terang-terangan akan mengundurkan diri sebagai nahkoda PSS Sleman.

Hal tersebut diungkapkan saat Marian Mihail melakoni konferensi pers jelang kontra Madura United, Sabtu (23/9/2023).

“Sore hari ini adalah latihan terakhir saya, dan begitu juga besok adalah pertandingan terakhir saya bersama PSS,” terangnya dikutip dari rri.co.id.

Dalam pernyataan tersebut, Marian Mihail mengungkapkan pula alasan dirinya ingin mundur sebagai pelatih Super Elang Jawa.

Satu di antaranya adalah desakan dari suporter yang tak menyukai statistik yang selama ini ia gunakan.

“Karena saya merasa tidak pernah mendapat dukungan suporter, dan mereka tidak pernah menerima cara saya melatih."

"Tetapi, di mana pun saya melatih, saya selalu merasa bahagia dan memberikan kemampuan terbaik saya sepenuhanya dari hati yang terdalam,” lanjutnya.

Baca juga: Striker PSS Sleman, Hokky Caraka dapat Kawalan Khusus dari Marian Mihail, Yevhen Mulai Terpinggirkan

Hal tersebut bermula dari Maria Mihail yang selalu memasang kiper asing Anthony Pinthus sebagai starter.

Suporter dinilai kurang puas dengan penjaga gawang asal Filipina tersebut.

Terlebih saat Pintus membuat blunder fatal yang menyebabkan PSS Sleman kalah di kandang Borneo FC.

Deretan desakan suporter telah memenuhi kolom komentar Instagram resmi @officialmarianmihail.

Suporter PSS Sleman menyebutkan Pinthus seharusnya digantikan oleh Ridwan.

"Are you satisfied with Anthony Pinthus, O coach who doesn't trust other players? You don't even hear our voices as PSS Sleman supporters. damn!"

"Coach!! (Sano > Haris/milla/todd ) Pinthus > M Ridwan)."

"Please rotasi player coach."

"Rotasi @pinthus1 out > @m21dwan in starter."

Meski sudah berpamitan di depan publik, dikabarkan manajemen PSS Sleman masih belum menerima pengunduran diri Marian Mihail.

Artinya laga kontra Madura United sore ini belum tentu menjadi laga terakhir bagi Marian Mihail.

Meski statusnya masih belum jelas, Marian Mihail tetap menginginkan kemenangan di laga hari ini.

Pelatih baru PSS Sleman, Marian Mihail (vtc.vn)

Baca juga: Pelatih PSS Sleman Buka Suara Soal Penampilan Hokky Caraka di Timnas Indonesia U-23: Pemain Penting

Meski berhadapan dengan pemuncak klasemen, Marian Mihail ingin memperbaiki catatan kemenangan di kandang PSS Sleman.

“Madura United adalah tim yang sangat kuat dengan perolehan poin yang sangat banyak dibandingkan kami."

"Itulah yang menjadi motivasi bahwa setiap pertandingan di kompetisi ini sangat penting."

"Kami selalu bermain dengan motivasi tinggi untuk meraih kemenangan di setiap pertandingan,” tegasnya.

Menarik dinantikan, akankah Marian Mihail akan tetap memegang teguh formasi versinya atau mendengarkan suporter PSS Sleman yang menginginkan rotasi, khususnya untuk posisi penjaga gawang.

Laga PSS Sleman vs Madura United akan digelar di Stadion Maguwoharjo pada hari ini, Minggu (24/9/2023) jam 15.00 WIB.

Marian Mihail sempat mengaku siap mundur jika tak buat PSS Sleman berubah

Sebelum menyatakan ingin mundur sebagai pelatih PSS Sleman, Marian Mihail sempat mengaku siap meninggalkan kursi kepelatihan.

Ia akan menerima konsekuensi jika Super Elang Jawa tidak berubah menjadi tim lebih baik di Liga 1 musim ini.

Marian Mihail menganggap konsekuensi mundur dari jabatan pelatih kepala adalah hal yang normal di sepak bola. Menurutnya di liga manapun, pelatih yang gagal membawa prestasi bakal didepak.

"Itu normal, di sepak bola memang begitu, ketika kami menang, kami benar, sebaliknya, ketika kami kalah, kami salah. Tapi saya di sini datang untuk meningkatkan tim lebih kompetitif dan meningkat," kata Marian Mihail, Senin (12/6/2023).

PSS Sleman beberapa tahun terakhir terkenal cukup rajin gonta ganti pelatih. Tak adanya progres positif di kompetisi, membuat posisi pelatih yang paling terancam untuk diganti.

Misalnya, musim 2021 lalu PSS Sleman sampai berganti pelatih dua kali. Dejan Antonic didepak pada paruh musim, diganti Putu Gede di putaran kedua.

Sayangnya, pergantian ini tak membuat performa Super Elja meningkat. Mereka bahkan harus bertarung hingga laga terakhir untuk lolos dari zona degradasi.

Pada musim berikutnya, Seto Nurdiyantoro direkrut kembali setelah musim sebelumnya menangani PSIM Yogyakarta. Kedatangannya mendapat apresiasi positif dari seluruh pendukung Super Elja, optimisme pun mulai muncul.

Namun, alih-alih prestasi meningkat, dibawah arahan Seto Nurdiyantoro, PSS justru finish di zona degradasi.

Beruntungnya, musim itu kebijakan degradasi dihilangkan. PSS pun masih bermain di kasta tertinggi musim ini.

"Kalau semisal tidak ada progres positif, saya akan pindah, itu tidak masalah. Di sini saya merasa cukup kapabel untuk membawa perubahan positif. Saya ingin bantu untuk meningkat," tandasnya. (*)

(Tribunnews.com/ Siti N/ TribunJogja.com/ Taufiq Syarifuddin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini