TRIBUNNEWS.COM - Wasit Liga 1 musim 2023/2023 kembali mendapat kecaman dari beberapa klub, termasuk Persija Jakarta dan PSM Makassar setelah bertanding di pekan 13.
Penyebabnya karena Persija Jakarta maupun PSM Makassar kurang puas dengan kepemimpinan wasit Liga 1 2023.
Kedua tim itu merasa dirugukan dengan keputusan wasit Liga 1 2023 sehingga gagal mendapat hasil memuaskan.
Baca juga: Hasil Persija vs Bali United: Ondrej Kudela Jadi Juru Selamat, Macan Kemayoran Raih 1 Poin
Seperti Persija Jakarta yang harus puas ditahan tamunya Bali United dengan skor 1-1.
Mengenai masalah wasit, Riko Simanjuntak selaku salah satu pemain Persija angkat bicara.
Gelandang sayap kelahiran Pematangsiantar itu pun kecewa karena keputusan wasit yang banyak merugikan Persija.
Ia kecewa dengan keputusan wasit Liga 1 2203 tidak memberikan penalti untuk Witan Sulaeman yang dilanggar di kotak penalti pada menit ke-31.
"Mungkin ini baru pertama kali saya bicara banyak soal kinerja wasit di konferensi pers," buka Riko Simanjuntak dikutip dari laman klub.
"Tapi sudah beberapa kali kejadian yang merugikan dan mengganggu permainan kami," tambahnya.
Lebih lanjut, winger berusia 31 tahun itu merasa sering terjadi miskomunikasi dengan wasit.
Walhasil keputusan janggal kerap terlihat dan berdampak pada permainan anak asuh Thomas Doll.
“Semua sudah paham peraturan sepak bola, sudah tidak ada yang bisa ditutup-tutupi lagi," ucap Riko Simanjuntak.
"Sekecil apapun itu, setiap wasit salah mengambil keputusan pasti semuanya (permainan) akan terganggu."
"Ini sangat merugikan karena ritme saat itu sudah tinggi sekali."
"Tentunya kami semua sangat kecewa, terlebih kesalahan keputusan ini terjadi saat kami main di kandang,” keluh Riko Simanjuntak.
Kekecewaan dengan wasit Liga 1 2023 juga dirasakan PSM Makassar setelah kalah 1-0 dari tuan rumah Borneo FC.
Borneo Fc dapat hadiah penalti kontroversi pada menit 82.
Leo Lelis yang menjadi algojo berhasil membobol gawang Reza Arya dari titik 12 pas.
Gol Leo Lelis sekaligus jadi akhir perlawanan PSM yang kandas 1-0.
Menanggapi kekalahan PSM Makassar, pelatihnya Bernando Tavares akui kecewa dengan cara kepemimpinan wasit.
Kali ini Tavares tegas merasa dicurangi oleh keputusan pengadil lapangan.
Wasit Ginanjar Rahman dua kali memimpin laga PSM dan banyak memberikan keputusan yang merugikan Pasukan Ramang.
"Saya pikir man of the match dari laga ini adalah wasit dan kalau bukan karena pinalti hasilnya tidak akan begitu. walaupun kita kalah tapi tidak dengan gol seperti itu," kata Bernardo Tavares dikutip dari laman Tribun Timur.
Pelatih asal Portugal punya alasan kuat mengapa dirinya kecewa dengan keputusan penalti kontroversi tersebut.
Ia mengatakan bahwa setelah pertandingan didatangi salah satu pemain Borneo FC yang jadi penyebab PSM dihukum penalti.
Pemain itu adalah M Sihran. Ia meminta maaf atas perilakunya di atas lapangan.
"Pada saat laga selesai, pemain yang dilanggar (M Sihran) mendatangi saya, (M Sihran) menyampaikan kepada saya 'sorry coach', kalian bisa lihat ini bukan pelanggaran ini diving,” tegas Tavares.
"Saya menghargai Borneo, mereka punya peluang kita juga, tapi wasit tidak respek kepada kita dan kita layak mendapatkan respek," ucapnya.
"Di pertandingan ini juga (wasit) membuat banyak kesalahan. Lihat tiga kartu kuning di babak pertama dengan mudah sekali," terang arsitek berusia 43 tahun tersebut.
Terakhir, Bernardo Tavares membeberkan bobroknya kualitas perangkat pertandingan Liga 1 2023.
Sebelum laga dimulai, Tavares berbicara kepada perangkat keempat itu agar membantu wasit utama di dalam lapangan.
Akan tetapi jawaban yang menohok diberikan oleh perangkat pertandingan itu.
Bahwa headsetnya tidak berfungsi untuk memberikan informasi kepada wasit utama.
Hal ini tambah membuat Tavares geram.
"Pada saat laga tadi perangkat keempat wasit saya sempat berbicara kepada dia."
"Saya sampaikan bantu wasit utama di lapangan, dia bilang, headset saya tidak berfungsi untuk menyampaikan sesuatu ke dalam."
"Alasan seperti apa ini, apakah mereka melakukan pekerjaannya," tandasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk)