TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan kedua Manchester United (MU) pada fase grup A Liga Champions saat bersua Galatasaray menghadirkan sorotan menarik, Rabu (4/10/2023).
Hasil akhir pertandingan Liga Champions Manchester United vs Galatasaray di Ol Trafford berkesudahan lewat skor 2-3.
Dua gol Manchester United dalam laga ini diborong oleh Rasmus Hojlund. Namun, Galatasaray tampil gigih untuk berbalik menang berkat gol Wilfried Zaha, Kerem Akturkoglu, dan Mauro Icardi.
Berkat hasil ini, Manchester United pun kini terbenam di dasar klasemen Grup A dengan sama sekali belum merain poin. Sementara itu, Galatasaray menduduki peringkat dua dengan poin 4.
Baca juga: Rekap Hasil Liga Champions Tadi Malam: Real Madrid Pesta di Kandang Napoli, MU & Arsenal Keok
Sorotan tentu tertuju kepada Manchester United.
Bagaimana tidak, Setan Merah tampil jeblok tak hanya di Liga Champions, namun juga kompetisi lokal.
Jika di UEFA Champions League skuad asuhan Erik Ten Hag duduk di peringkat juru kunci klasemen grup A, di Liga Inggris Marcus Rashford dan kolega tercecer di posisi ke-10.
Bahkan kekalahan dari Galatasaray memunculkan skenario MU tak lolos dari fase grup Liga Champions. Maklum, dari keempat tim yang menghuni grup A, hanya Setan Merah saja yang belum meraih poin sejauh ini.
Bahkan Kopenhagen yang notabene-nya tidak diunggulkan, sudah mengemas 1 angka saat menahan imbang Bayern Munchen.
Terlepas dari itu, berikut ragam sorotan kekalahan MU atas Galatasaray yang dirangkum redaksi Tribunnews dari berbagai sumber.
1. Kemenangan Pertama Galatasaray di Inggris
Galatasaray merupakan salah satu klub kuat di Eropa. Meski belum pernah menjuarai Liga Champions, setidaknya mereka sudah merasakan manisnya gelar Piala UEFA atau sekarang Liga Eropa.
Namun ada catatan menarik yang membuat klub asal Turki, semula diprediksi tak akan meraih hasil manis ketika menantang MU.
Setiap kali bermain di Inggris, Galatasaray sekalipun tak pernah meraih kemenangan. Oleh karena itu, menundukkan Setan Merah di Old Trafford merupakan kemenangan perdana mereka di Britania Raya.
Dilansir ESPNFC, hasil ini merupakan sejarah tak hanya untuk Galatasaray, namun juga Turki, bahwa penguasa liga mereka untuk kali pertama meraih hasil positif di tanah Britania. Dan hebatnya lagi menundukkan MU.
2. Rasmus Hojlund Ikuti Jejak Erling Haaland
Hojlund membuktikan dirinya tampil ciamik saat MU menelan kekalahan kandang.
Penyerang asal Denmark ini membukukan gol pada menit ke-17 dan 67. Namun itu tidak cukup untuk menghindarkan skuad arahan Erik Ten Hag dari kekalahan.
Hanya saja ukiran brace mantan bomber Atalanta ini meninggalkan kesan tersendiri.
Dilansir GOAL International, Hojlund menjadi pemain termuda kedua yang mencetak gol dalam dua penampilan pertamanya di Liga Champions sejak Haaland pada 2019 (19 tahun, 73 hari).
Rasmus Hojlund menorehkan rekor tersebut saat berusia 20 tahun.
3. Onana Jadi Oh No No
Andre Onana benar-benar berubah 360 derajat soal permainannya jika dibandingkan saat masih membela Inter dan Manchester United.
Saat membela Nerazzurri, julukan Inter, Onana begitu solid. Namun kini, Onana justru menjadi Oh No No.
Bagaimana tidak, performanya jauh lebih buruk dari apa yang diharapkan. Dia tidak bisa membayar ekspektasi untuk menggantikan David de Gea sejauh ini.
Statistik menunjukkan, Andre Onana kebobolan 18 kali dan empat clean sheet dari 10 pertandingan bersama Manchester United musim ini.
Angka ini menunjukkan bagaimana Onana tidak bisa mengerek permainan tim, sebaliknya, dia justru ikut-ikutan terjun bebas secara performa.
(Tribunnews.com/Giri)