TRIBUNNEWS.COM, LIVERPOOL - Mantan penyerang Liverpool, Andy Carroll, mengakui bahwa dia ingin gagal dalam pemeriksaan medis sebelum kepindahannya yang berharga besar ke Anfield.
Fernando Torres Tinggalkan Liverpool
Kembali pada tahun 2011, Liverpool terkejut dengan kepergian Fernando Torres ke Chelsea seharga 50 juta pound.
Setelah awalnya membawa Luis Suarez untuk bermain bersama Torres, Liverpool mendapati diri mereka perlu mendatangkan seorang penyerang pada hari terakhir bursa transfer.
Sebagai hasilnya, Liverpool menawarkan 35 juta pound kepada Newcastle United dalam upaya untuk mendatangkan Andy Carroll.
Rekor Tertinggi
Meskipun dilaporkan menyatakan bahwa dia ingin tetap bersama Magpies, sang penyerang berhasil menyelesaikan kesepakatan klub yang saat itu merupakan rekor tertinggi di Anfield.
Namun, Andy Carroll gagal memenuhi harapan setelah hanya mencetak 11 gol dalam 58 penampilannya, meskipun ia berhasil meraih Carling Cup tahun 2012 selama masa tinggalnya bersama The Reds.
Berbicara dalam wawancara baru-baru ini dengan media berita Prancis L'Equipe, Andy Carroll mengatakan bahwa diam-diam ia berharap gagal dalam pemeriksaan medis dengan Liverpool.
Dia mengatakan: "Sejak Liverpool membuat tawaran luar biasa ini pada hari batas waktu, saya mendapati diri saya berada di helikopter, tanpa benar-benar mengerti mengapa.
"Karena saya cedera, saya ingat berharap gagal dalam pemeriksaan medis itu."
Andy Carroll melanjutkan: "Ini membantu saya tumbuh dengan membawa saya keluar dari zona nyaman saya. Karena saya tidak tahu apa-apa tentang kehidupan dan sepakbola, kecuali Newcastle."
Andy Carroll akhirnya meninggalkan Liverpool pada tahun 2013 ketika ia bergabung dengan West Ham United dengan kontrak permanen.
Pemain asal Inggris itu kemudian bermain untuk klub seperti Newcastle, Reading, dan West Bromwich Albion.
Musim panas ini, pada usia 34 tahun, Andy Carroll meninggalkan Inggris untuk bermain bersama tim French Ligue 2, Amiens.
Berbicara tentang kepindahannya, Andy Carroll mengatakan: "Di sini, lebih sedikit taktis, saya harus menghabiskan energi saya hanya dalam situasi tertentu."