TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan membahas pemanggilan pemain Timnas Indonesia untuk putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Rahmad Darmawan mengatakan bahwa ada beberapa nama pemain yang layak diberi kesempatan untuk tampil membela Timnas Indonesia.
Penilaian Rahmad Darmawan itu dilakukan setelah PSSI merilis 25 pemain pilihan Shin Tae-yong.
Baca juga: Kata Hokky Caraka saat Diminta Shin Tae-yong Debut di Timnas Indonesia Senior
Namun dalam update terbaru, PSSI mengabarkan Jordi Amat dan Yance Sayuri batal dipanggil karena cedera.
Walhasil, Shin Tae-yong memberikan 3 nama baru untuk penggantinya yakni Hokky Caraka, Fachruddin Aryanto dan Dzaky Asraf.
Dengan demikian, total ada 26 pemain yang bersiap tampil melawan Brunei Darussalam di 2 kali pertandingan.
Laga pertama Timnas Indonesia lebih dahulu berstatus sebagai tuan rumah di Stadion Gelora Bung Karno, pada 12 Oktober 2023.
Kemudian Timnas Indonesia gantian menyambangi kandang Brunei Darussalam, pada 17 Oktober 2023.
"Saya pikir ada banyak pemain yang punya potensi main di tim nasional," kata Rahmad Darmawan dikutip dari laman Bolasport.
Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil Coach RD ini tetap percaya dengan pemain pilihan dari Shin Tae-yong.
Menurutnya, setiap pelatih memiliki penilaian tersendiri dalam pemanggilan pemain.
Ia menambahkan, keputusan seorang pelatih tidak memanggil pemain adalah hal biasa di dunia kulit bundar.
"Tetapi setiap pelatih mempunyai pandangan yang berbeda."
"Dalam menentukan seorang pemain layak atau tidaknya dipanggil ke timnas."
"Buat saya itu adalah hal biasa," jelasnya.
Terakhir, Coach RD menegaskan bahwa pemilihan pemain ke timnas memang tidak mudah.
Apalagi, dia sempat merasakan hal tersebut saat jadi caretaker dan asisten pelatih di timnas.
Namun, hal paling penting adalah pemain-pemain yang ada harus sesuai dengan skema pelatih.
Hal itu agar bisa memberikan kontribusi maksimal saat berada di lapangan.
Kadang keputusan tersebut akan menimbulkan perdebatan terutama dari netizen yang kritis soal timnas Indonesia.
"Kalau misal saya di timnas Indonesia."
"Apa yang kadang menurut netizen harus dipanggil, tapi saya tidak panggil."
"Karena kebutuhan pelatih di timnas, pasti disesuaikan dengan skema yang dia buat," tandasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk)