TRIBUNNEWS.COM- Inter Miami telah tereliminasi dari persaingan untuk bisa lolos playoff MLS.
Akibatnya perjuangan Inter Miami pada liga musim ini akan segera Berakhir.
Setelah Inter Miami melakoni pertandingan tanggal 21 Oktober, Inter Miami Tidak akan memainkan pertandingan MLS lagi hingga akhir Februari.
Mimpi Lionel Messi untuk bisa menjuara MLS di musim pertama bersama Inter Miami telah pupus.
Inter Miami asuhan Messi tersingkir dari pertarungan playoff MLS.
Tidak akan ada akhir seperti di filam Hollywood untuk musim pertama Lionel Messi di Major League Soccer.
Setelah tim Inter Miami-nya tersingkir dari persaingan ke babak playoff.
Mereka tereliminasi setelah kekalahan 1-0 di kandang dari FC Cincinnati pada hari Sabtu.
DC United juga kehilangan tempat di pasca-musim dan segera mengumumkan bahwa manajer asal Inggris mereka, mantan bintang Manchester United Wayne Rooney, meninggalkan jabatannya dengan kesepakatan bersama.
Messi kembali dari cedera sebagai pemain pengganti pada menit ke-55 tetapi Cincinnati, yang menjadi unggulan teratas di babak playoff, meraih kemenangan melalui gol dari pemain Argentina Alvaro Barreal.
Messi tidak banyak memberikan pengaruh di lapangan dan meski ia mempunyai dua peluang tendangan bebas dalam jarak tembaknya, kedua tendangannya masih melebar.
“Saya dapat melihat bahwa dia kekurangan (waktu bermain) sepak bola,” kata pelatih kepala Miami Gerardo Martino.
“Cederanya baik-baik saja, dia tidak memiliki masalah apa pun, tetapi (penampilannya) logis karena dalam beberapa waktu terakhir dia bermain sangat sedikit dan bisa saja dia kurang ritme, itulah sebabnya dia hanya bermain 32 atau 30 menit. 33 menit,” tambahnya.
Dengan hasil lain saat melawan Miami, tim asuhan Messi berada di posisi terbawah Wilayah Timur, terpaut tujuh poin dari tempat playoff terakhir dengan hanya dua pertandingan tersisa.
Messi hanya bermain 37 menit untuk klubnya sejak 3 September, setelah kembali karena cedera dari tugas internasional bersama Argentina bulan lalu.
Tanpa dia, Inter Miami kesulitan, membayar harga atas keberhasilan mereka meraih gelar Piala Liga pada bulan Agustus ketika Messi memeriahkan turnamen dan mengumpulkan trofi pertamanya sejak bergabung dengan klub pada bulan Juli.
Kekalahan pada hari Sabtu adalah yang kedua berturut-turut bagi Miami setelah mereka dikalahkan 4-1 di Chicago pada hari Rabu dan tim Martino hanya menang sekali dalam enam pertandingan MLS terakhir mereka.
Messi bermain dalam satu-satunya kemenangan dalam periode tersebut, keluar pada paruh pertama saat mereka menang 4-0 atas klub juru kunci Toronto.
Setelah kemenangan Piala Liga di Nashville pada 19 Agustus, ada pembicaraan tentang Miami yang menambah dua trofi lagi musim ini tetapi, tanpa Messi, mereka kalah di final Piala AS Terbuka dari Houston dan kemudian tersingkir dari persaingan di liga.
“Sejujurnya, saya memperkirakan musim ini akan menjadi kebalikan dari apa yang terjadi,” kata Martino, yang mengambil alih tim tepat sebelum kedatangan Messi.
“Ekspektasi saya adalah menyatukan grup, membentuknya secara sepak bola, tidak melampaui Piala Liga, bersaing dengan baik di Piala (Piala AS Terbuka) dan lolos ke babak playoff, tapi yang terjadi justru sebaliknya seperti biasanya. terjadi ketika seorang pelatih memikirkan sesuatu,” ujarnya.
“Dari tiga kemungkinan turnamen yang kami menangi, itu adalah fakta yang sangat penting bagi kami karena liga memiliki 28 tim lain".
"Houston dan kami menang, siapa pun yang memenangkan liga akan menjadi pemenang ketiga dan akan ada 25 lainnya yang tidak menang. Dari sudut pandang itu, kami senang,” katanya.
Dua pertandingan terakhir Miami adalah melawan Charlotte dan yang terakhir akan dilangsungkan pada 21 Oktober.
Masih harus dilihat apakah Messi, yang dipanggil untuk kualifikasi Piala Dunia mendatang Argentina, akan bisa tampil atau tidak.