TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan 8-0 Thailand dari Georgia dalam laga persahabatan FIFA Matchday ternyata masih menyisakkan pilu (12/10).
Khususnya bagi publik Thailand, termasuk mantan pemain tim berjuluk Gajah Perang itu.
Legenda timnas Thailand yang kini sebagai seorang pelatih klub lokal (Sisaket United), Somchai Chuayboonchum menilai performa anak asuh Alexandre 'Mano' Polking masih jauh dari standart.
Baca juga: Medan Tempur Timnas Indonesia vs Brunei Diguyur Hujan Deras, Tiga Pemain Abroad Bertingkah
Hasil tersebut seakan menjadi ultimatum bagi Thailand, jangan berharap terlalu jauh hingga Piala Dunia, mending fokus terlebih dahulu untuk menjadi yang terbaik di ASEAN, bagi pelatih yang kerap disapa Chuay itu.
"Ini adalah pertandingan yang jelas standar timnas Thailand masih sangat jauh," buka pelatih Chuay, dikutip dari Siam Sport.
"Sekarang jangan berpikir untuk pergi ke Piala Dunia. Mari kita membuat sepak bola ASEAN menjadi lebih baik," sambungnya.
"Pendapat pribadi saya, timnas Thailand sebaiknya tidak mengikuti pemanasan (tur Eropa) ini jika tidak siap akan memalukan bagi mereka."
"Namun ada baiknya, kita bisa menyadari bahwa standar kita masih sangat jauh."
"Lain kali, ketika melakukan seperti ini kamu harus lebih berhati-hati," sarannya.
Pelatih Chuay yang juga pernah menjadi juru taktik Thailand U19 menganggap level anak asuh Mano Polking dengan Georgia kemarin berada di level yang sangat berbeda.
"Soal para pemain dan staf pelatih saya yakin mereka sudah melakukan yang terbaik, tapi sepak bola (Thailand) masih berada pada level yang berbeda. Jadi hasilnya seperti ini," tutupnya.
Setelah menghadapi Georgia, Thailand bakal menjalani laga kedua tur Eropa mereka melawan Estonia, tim yang berada di peringkat 115 atau tiga peringkat di bawah Gajah Perang.
Mano Polking merasa bersalah atas hasil kemarin lawan Georgia dan berharap anak asuhnya bisa berbenah saat menghadapi Estonia.
"Apa yang terjadi di lapangan tetap menjadi tanggung jaab kami. Kita perlu berbuat lebih baik," ungkap Mano Polking.
"Sekarang kami memiliki setidaknya dua hari latihan bersama, kami harus memberikan jawaban yang bagus untuk pertandingan Estonia.
"Itulah satu-satunya fokus kami. Saya tahu kami bisa bermain lebih baik dan saya percaya pada pemain saya," jelasnya.
Ini akan jadi pertemuan pertama dalam sejarah kedua tim dalam pertandingan sepak bola.
Estonia sedang dalam kondisi negatif, tujuh pertandingan terakhir tidak pernah menang.
Bahkan dalam empat laga terakhir di kualifikasi Euro 2024, tim asuhan Thomas Haberly itu kebobolan 15 gol.
Pertandingan Estonia vs Thailand akan berlangsung di A Le Coque Arena pada Selasa (17/10/2023) pukul 23.00 WIB.
Baca juga: Korban Rotasi Skuad Timnas Indonesia vs Brunei, Rafael Struick dan Elkan Baggott Bisa Jadi Penonton
Perjalanan Panjang Thailand dari Georgia ke Estonia
Thailand harus melalui perjalanan panjang, drama kelaparan dan mampir di tempat makan cepat saji di pinggir jalan sebelum tiba di Estonia.
Media Thailand, Thairath melaporkan, tim asuhan Alexander Polking berangkat dari Georgia pada pukul 02.00 tanggal 14 Oktober waktu setempat.
Elias Dolah dan kolega melakukan perjalanan udara kurang lebih 5 jam sebelum mendarat di Bandara Internasional Riga, Latvia.
Dari Latvia, perjalanan kembali dilanjutkan, kali ini menggunakan transportasi darat dengan bus.
Cukup lama tim berjuluk Gajah Perang ini dalam perjalanan darat, sekitar 5 jam.
Jika ditotal, waktu tempuh perjalanan Thailand lebih dari 11 jam untuk tiba di Estonia.
Apesnya, selama 5 jam menempuh perjalanan darat, tim Thailand tidak menyiapkan makanan dan snack untuk pemain mereka sehingga merasa kelaparan.
Hal itu menyebabkan bus rombongan Thailand berhenti untuk singgah makan di salah satu tempat makan cepat saji ternama yang juga ada di Indonesia.
"Karena aku sangat lapar, aku tidak bisa menerimanya, kelelahan karena perjalanan," tulis Thairath.
Jika ditelisik, Thailand bisa menggunakan opsi lainnya dengan perjalanan udara, namun range waktu yang ditempuh lebih lama karena tidak ada penerbangan langsung dari Georgia ke Estonia.
Dan untuk biaya yang dikeluarkan jelas lebih mahal dibandingkan perjalanan darat menggunakan bus.
Setibanya di Estonia, pelatih yang kerap disapa Mano Polking itu merubah jadwal latihan Thailand.
Elias Dolah dan kolega menjalani penyesuaian program dengan memulai berendam di kolam.
Lalu dilanjutkan latihan di lapangan pada Minggu (15/10) waktu setempat.
(Tribunnews.com/Sina)