News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Euro 2024

Inggris Berharap pada Sosok Jude Bellingham untuk Menuntaskan Balas Dendam Terhadap Italia

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RAYAKAN GOL- Gelandang Inggris, Jude Bellingham (kiri) bersama rekannya, Phil Foden merayakan gol ke gawang Skotlandia dalam laga persahabatan di Hampden Park, Glasgow, Skotlandia (13/9).

Bukayo Saka Telah Bangkit Kembali

Bellingham juga bukan satu-satunya senjata Inggris karena mereka bertujuan menaklukkan Eropa di Jerman tahun depan.

Bukayo Saka gagal mengeksekusi tendangan penalti yang menentukan di final Euro 2020 tetapi telah bangkit kembali.

Bukayo Saka telah memimpin kebangkitan Arsenal dan menjadi pemain yang tak terkalahkan di tingkat internasional.

Jack Grealish, Declan Rice, dan Harry Kane juga semuanya pindah klub dengan nilai lebih dari 100 juta euro selama dua tahun terakhir.

Grealish, Phil Foden, Kyle Walker dan John Stones adalah pemenang treble bersama Manchester City musim lalu,

sementara James Maddison telah berkembang sejak kepindahannya di musim panas ke Tottenham.

“Kami kalah di final Euro tapi yang paling penting adalah kami mengalami kemajuan dan melakukannya dengan sangat baik,” tambah Trippier.

"Kami punya gol dari berbagai penjuru lapangan. Jude, Maddison, Bukayo, Phil masih muda tapi semuanya bisa mengubah permainan di momen-momen tertentu."

Kane tetap menjadi sumber gol yang paling dapat diandalkan dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa negaranya saat Inggris menang di Italia untuk pertama kalinya sejak 1961 pada bulan Maret.

Hasil itu dan empat poin dari kemungkinan enam poin melawan Ukraina telah menempatkan pasukan Southgate di posisi terdepan untuk lolos.

Sebaliknya, Italia melanjutkan kesuksesan mereka di Euro dengan gagal lolos ke Piala Dunia kedua berturut-turut dan masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai Jerman.

Kekalahan di London akan membuat pasukan Luciano Spalletti memiliki poin yang sama dengan Ukraina dan menghadapi pertarungan menentukan dengan negara yang dilanda perang bulan depan untuk lolos.

Spalletti baru menjabat sejak Agustus setelah Roberto Mancini pergi untuk mengambil kekayaan yang ditawarkan sebagai bos Arab Saudi.

Peluang Italia untuk meraih kemenangan terkenal lainnya di Wembley tidak terbantu dengan dipulangkannya dua pemain mereka yang berbasis di Inggris karena skandal taruhan.

Sandro Tonali dari Newcastle dan Nicolo Zaniolo dari Aston Villa dibebaskan dari skuad setelah diselidiki oleh jaksa penuntut atas dugaan pelanggaran perjudian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini