TRIBUNNEWS.COM - Pemain Al Ittihad, Karim Benzema dikabarkan akan menyeret Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin dan beberapa pejabat lainnya.
Hal itu dikarenakan Benzema merasa difitnah oleh pejabat Prancis itu.
Sebelumnya, Benzema memang menyuarakan opininya terkait konflik Israel-Palestina.
Benzema turut memberikan dukungannya kepada Palestina terkhusus untuk warga jalur Gaza.
Menurutnya, warga Gaza yang paling terkena imbasnya atas konflik itu. Merasa iba, Benzema turut memberikan doa untuk warga yang berada di jalur Gaza.
Baca juga: Senator Prancis Serukan agar Kewarganegaraan Benzema dan Penghargaan Ballon d Or Dicabut
"Seluruh doa tertuju kepada warga Gaza yang sekali lagi menjadi korban dari pemboman yang tidak adil yang tidak memandang wanita dan anak-anak," tulis Benzema dalam cuitan di akun Twitter pribadinya.
Atas tulisannya itu tampaknya memberikan berbagai respon.
Selain dukungan, tentunya ada segelindir oknum yang tak suka akan cuitan Benzema itu.
Adapun yang tak suka seperti Gerald Darmanin politisi Partai Republik Nadine Morano yang juga Anggota Parlemen Eropa, humas Frank Tapiro dan Senator Prancis bernama Valerie Boyer.
Dikutip dari Diario Sport, Morano serta Tapino serempak mengatakan bahwa Benzema merupakan agen propaganda Hamas (pejuang tentara Palestina) hingga kaki tangan teroris.
Lalu, Gerald Darmanin juga menuduh bahwa Benzema terikat dengan gerakan kelompok yang dikenal sebagai Ikhwanul Muslimin.
Ikhwanul Muslimin sendiri di negara-negara seperti Prancis, Amerika Serikat memang dianggap sebagai organisasi teroris.
Sebelumnya, Senator Prancis bernama Valerie Boyer juga menuntut kejelasan terkait tuduhan keterkaitan Karim Benzema dengan organisasi teroris.
Boyer menyerukan sanksi keras terhadap Benzema jika tuduhan Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin itu terbukti.