"Ya,sering," jawab Sandy.
Yang mereka bicarakan bukan tentang liga di Indonesia, tetapi soal Timnas Indonesia, khusus di level senior.
Karena di level senior Timnas Indonesia banyak dihuni oleh pemain-pemain muda yang merupakan bagian dari sistem pangkas generasi Shin Tae-yong.
Mulai dari Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Rizky Ridho, Ernando Ari, Muhammad Ferrari, Ramadhan Sananta mereka tampil bersinar.
Di laga terakhir saat melawan Brunei Darussalam di kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober kemarin juga turut melambungkan nama Hokky Caraka dan Arkhan Fikri yang diberikan menit bermain Shin Tae-yong untuk menjalani debut.
Hokky bahkan berhasil mencetak dua gol dalam kemenangan agregat 12 gol Timnas Indonesia atas Brunei.
Melihat potensi talenta yang dimiliki oleh pemain muda Timnas Indonesia ini, Sandy Wals berkeinginan untuk membantu mereka untuk berkembang.
Ia berinsiatif untuk mencarikan jalan untuk bisa abroad ke luar negeri, lebih lagi tembus klub di Eropa.
"Bukan liganya, tapi timnas senior dan anak-anak muda di timnas untuk mencari caranya membantu mereka berkembang lebih baik dan membuat liga lebih baik lagi dan juga pemain muda lain dan mengatakan'dia bisa main di Eropa tidak? Menurut kamu? Ya'," papar Sandy menceritakan obrolannya dengan Jordi Amat.
Sandy bahkan mencoba untuk mengkomunikasikan dengan klubnya di Belgia, KV Mechelen hingga beberapa kenalan yang dimiliki Jordi Amat.
"Saya mengontak klub saya, dia juga mengontak kenalannya, lalu mereka melihatnya memiliki potensi."
"Jadi hal-hal seperti itu, kami seri berbicara mengenai hal tersebut," jelasnya.
(Tribunnews.com/Sina)